Bulog Sebar 200 Ribu Ton Beras ke Penggilingan
Syaratnya dijual tidak melampaui harga Rp 13.900 per kg
JAKARTA, NusaBali
Perum Bulog mendapat tugas dari pemerintah untuk menggelontorkan cadangan beras miliknya ke pasar. Penugasan tersebut bertujuan untuk menekan harga yang telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) di kisaran Rp10.900-Rp13.900 per kilogram (kg).
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengungkap sebanyak 200 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) telah dialihkan untuk nantinya dijual secara komersial.
"Kami kemarin terus terang sudah mendapatkan penugasan dari Badan Pangan untuk mendistribusikan beras komersial yang berasal dari beras CBP. Jadi dialihkan sekitar 200 ribu ton, lalu kita jual secara komersil," ucap Febby dalam acara Kebijakan Publik Perberasan Menjelang Tahun Pemilu 2024 di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Jumat (17/11) seperti dilansir CNNIndonesia.com.
"Siapa yang boleh dapat? Yang bisa itu adalah penggilingan-penggilingan padi dan mungkin distributor atau pengusaha yang punya brand-brand beras juga," sambungnya.
Meski demikian, penggilingan padi atau distributor harus menyanggupi syarat yang diberikan Bulog, yakni bersedia menjual di bawah HET beras premium Rp13.900 per kg.
"Tetapi mereka harus bersedia menjual tidak boleh di atas HET premium. Nggak boleh di atas Rp 13.900. Kita bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengawal ini semua, berapa beras yang dikeluarkan lari ke mana, downline-nya ke mana. Ini kita bekerja sama ketat dengan Satgas Pangan," terangnya.
Febby juga menyampaikan beras tersebut dapat langsung dijual sebanyak 50 kg dan boleh dilakukan mixing maupun rebagging yang menyesuaikan merek atau preferensi pasar.
"Kenapa saya bilang boleh di-mixing? Soalnya memang beras-beras beberapa beras seperti Thailand dan Vietnam itu kan untuk taste kita ini agak sepoh gitu ya, agak pera gitu. Bukannya jelek, agak sepoh itu taste-nya, itu memang harus dicampur mungkin dengan beras-beras di dalam negeri sehingga beras itu nanti bisa sesuai preferensinya," jelas dia.
Untuk stabilisasi harga beras medium juga telah dilakukannya oleh Perum Bulog. Langkah-langkah yang dilakukan dengan operasi pasar beras medium dari CBP seharga Rp 10.900 per kg, yang dijual ke pasar induk, kemudian ritel sebesar 5 kg-an (Rp 54.500) dan menggelar pasar murah.
Bulog juga mendapatkan tugas untuk membantu masyarakat miskin dengan menggelontorkan beras 5 kg CBP untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). 7
Komentar