4 Loket Mandiri Ditutup Permanen
Buntut Viral Tiket Mahal Air Terjun Sekumpul
SINGARAJA, NusaBali - Buntut video viral protes tiket masuk mahal ke Air Terjun Sekumpul, empat loket mandiri di Desa Lemukih, yang menjual aktivitas berwisata ditutup secara permanen.
Keputusan itu diambil Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng karena menemukan persaingan yang tidak sehat antar pemilik loket dan tata kelola pariwisata yang perlu perbaikan.
Keputusan itu disampaikan di hadapan empat pemilik loket mandiri di Lemukih di ruang rapat Kantor Desa Lemukih, Senin (20/11) pagi. Pertemuan itu juga dihadiri Satpol PP, Polsek, Danramil Sawan, Pemerintah Kecamatan Sawan, Pemerintah Desa dan Desa Adat Lemukih, serta Pemdes Sekumpul. Mereka yang selama ini menjual paket aktivitas berwisata di Air Terjun Sekumpul dan Air Terjun Fiji juga diinstruksikan untuk men-takedown (menghapus) promosi di media sosial dan website.
“Untuk memperbaiki tata kelola yang lebih baik empat loket mandiri ini kami tutup permanen. Silahkan loket-loket itu digunakan untuk jenis usaha lainnya,” tegas Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara. Dispar juga akan menertibkan pengelolaan pariwisata di seluruh Daya Tarik Wisata (DTW) di Buleleng wajib mengantongi badan hukum. Selain itu pintu masuk DTW dilakukan terpusat di satu titik. Sehingga tidak ditemukan lagi kasus-kasus persaingan tidak sehat di satu kawasan wisata untuk mendapatkan wisatawan.
Selain itu di pos sentra DTW akan mencakup tidak hanya tiket masuk, tetapi juga jasa pemandu wisata, parkir, loker penitipan barang, toilet dan asuransi. “Dalam waktu dekat nanti akan ada pertemuan lagi, untuk mengkaji kembali harga tiket masuk dengan melihat asas kewajaran dan kepantasan,” imbuh Dody. Lalu bagaimana dengan tenaga kerja lokal yang selama ini menggantungkan mata pencarian dari loket mandiri?
Dody menyebut segera akan melakukan pendataan jumlah pemandu wisata yang selama ini bekerja di loket mandiri. Para pemandu wisata ini juga akan diintegrasikan ke loket sentra. Mereka juga akan diberikan pembinaan dan latihan dasar termasuk sertifikasi pemandu wisata alam yang wajib dimiliki. Sebelumnya diberitakan Dinas Pariwisata langsung meninjau loket-loket mandiri yang menjual aktivitas wisata di Desa Lemukih. Persaingan tidak sehat antar pelaku pariwisata di Desa Lemukih, yang menjajakan paket wisata ke Air Terjun Sekumpul dan Fiji, terungkap setelah sebuah video viral di media sosial. Seorang pemuda merasa keberatan dihentikan di tengah perjalanan menuju Air Terjun Sekumpul dan dianjurkan membeli tiket paket wisata sebesar Rp 300.000. 7 k23
Keputusan itu disampaikan di hadapan empat pemilik loket mandiri di Lemukih di ruang rapat Kantor Desa Lemukih, Senin (20/11) pagi. Pertemuan itu juga dihadiri Satpol PP, Polsek, Danramil Sawan, Pemerintah Kecamatan Sawan, Pemerintah Desa dan Desa Adat Lemukih, serta Pemdes Sekumpul. Mereka yang selama ini menjual paket aktivitas berwisata di Air Terjun Sekumpul dan Air Terjun Fiji juga diinstruksikan untuk men-takedown (menghapus) promosi di media sosial dan website.
“Untuk memperbaiki tata kelola yang lebih baik empat loket mandiri ini kami tutup permanen. Silahkan loket-loket itu digunakan untuk jenis usaha lainnya,” tegas Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara. Dispar juga akan menertibkan pengelolaan pariwisata di seluruh Daya Tarik Wisata (DTW) di Buleleng wajib mengantongi badan hukum. Selain itu pintu masuk DTW dilakukan terpusat di satu titik. Sehingga tidak ditemukan lagi kasus-kasus persaingan tidak sehat di satu kawasan wisata untuk mendapatkan wisatawan.
Selain itu di pos sentra DTW akan mencakup tidak hanya tiket masuk, tetapi juga jasa pemandu wisata, parkir, loker penitipan barang, toilet dan asuransi. “Dalam waktu dekat nanti akan ada pertemuan lagi, untuk mengkaji kembali harga tiket masuk dengan melihat asas kewajaran dan kepantasan,” imbuh Dody. Lalu bagaimana dengan tenaga kerja lokal yang selama ini menggantungkan mata pencarian dari loket mandiri?
Dody menyebut segera akan melakukan pendataan jumlah pemandu wisata yang selama ini bekerja di loket mandiri. Para pemandu wisata ini juga akan diintegrasikan ke loket sentra. Mereka juga akan diberikan pembinaan dan latihan dasar termasuk sertifikasi pemandu wisata alam yang wajib dimiliki. Sebelumnya diberitakan Dinas Pariwisata langsung meninjau loket-loket mandiri yang menjual aktivitas wisata di Desa Lemukih. Persaingan tidak sehat antar pelaku pariwisata di Desa Lemukih, yang menjajakan paket wisata ke Air Terjun Sekumpul dan Fiji, terungkap setelah sebuah video viral di media sosial. Seorang pemuda merasa keberatan dihentikan di tengah perjalanan menuju Air Terjun Sekumpul dan dianjurkan membeli tiket paket wisata sebesar Rp 300.000. 7 k23
1
Komentar