2 Siswa SMPN 1 Gianyar Maju ke Tingkat Nasional
GIANYAR, NusaBali - Dua siswa SMPN 1 Gianyar akan mewakili Bali dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 di Jakarta. Mereka yakni I Putu Gede Darma Wibawa,14, alias Darma, dan Kadek Alya Arta Prameswari,14, alias Alya. Dua anak tersebut sama-sama meraih juara I pada FTBI Tahun 2023 Tingkat Provinsi Bali yang digelar Balai Bahasa Provinsi Bali, puncaknya pada Jumat (17/11), di Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar.
Darma meraih Juara 1 Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer Kategori Putra. Sedangkan, Alya meraih Juara 1 Lomba Matembang Sekar Alit Kategori Putri. Ada dua siswa lainnya dari SMPN 1 Gianyar yang meraih juara dalam FTBI tersebut. Mereka yakni I Ketut Windu Wardana,13, meraih Juara Harapan 2 Lomba Ngripta Cerpen Bahasa Bali Katagori Putra, dan Pande Putu
Ratih Widya Paramitha,14, meraih Juara Harapan 3 Ngripta Cerpen Bahasa Bali Katagori Putri. Sesuai ketentuan dari pihak penyelenggara, Balai Bahasa, hanya akan melombakan lanjut bagi para peraih juara I ke FTBI
2023 tingkat Nasional. Belum ada informasi pasti kapan ajang ini digelar.
Ditemui di SMPN 1 Gianyar, Senin (20/11), Darma mengaku tahu Teknik mengetik aksara Bali di komputer sejak kelas 7. ‘’Saya mengenal pemakaian aplikasi Bali Simbar (untuk mengetik bahasa Bali di komputer) melalui mata pelajaran Bahasa Bali di SMPN 1 Gianyar,’’ jelas siswa penghobi IT ini.
Sejak ditawari ikut lomba di FTBI Bali 2023, dirinya optimis akan bisa meraih prestasi. Alasannya, tahun 2022 telah mengikuti lomba yang sama. Pada lomba tahun 2022, juri mewajibkan peserta menulis aksara Bali dengan 400 – 500 kata dalam 45 menit. ‘’Kalau pada lomba kemarin (FTBI 2023, Red) hanya diminta menuliskan 250 kata dalam waktu 45 menit. Makanya, menjadi lebih mudah bagi saya untuk mengerjakan,’’
jelas anak pasangan Komang Gede Endrawan - Ni Nengah Darmayanti, tinggal di Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar ini.
Sedangkan Alya mengakui, pembelajaran Bahasa dan Aksara Bali di SMPN 1 Gianyar sangat berperan penting untuk memacu dirinya mendalami bidang sastra Bali khususnya matembang tersebut. ‘’Tapi, sebelum belajar di sekolah, saya juga rajin mendengarkan tembang - tembang saat ada keluarga dan tetangga matembang dalam pasantian di pura. Saya pun minta diajari,’’ ujar anak dari pasangan I Nyoman Artana – Ketut Mulyati asal Kelurahan Bitera, Gianyar ini.
Darma dan Alya kini sedang mempersiapkan diri untuk ikut lomba yang sama pada ajang FTBI Tingkat Nasional tahun 2023 di Jakarta. Sebelum beradu di FTBI Provinsi Bali, mereka dibina oleh tim guru yang dikoordinir Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Gianyar Ni Putu Wiwik Mayuni SS dan para wakasek. Tim guru pembina dimaksud, yakni I Gede Putra Asmara (kini pengawas di Disdik Gianyar), Ni Luh Sriyani, Luh Putu Wikantari, dan I Gede Widiawan.
Ni Luh Sriyani mengakui event lomba berbasis budaya Bali seperti FTBI, sangat efektif untuk mendorong siswa makin menguasai dan mencintai aksara dan bahasa ibu ini. Dengan lomba, anak-anak juga ingin tampil dan membuktikan bahwa mereka sangat potensial meraih prestasi. ‘’Kami di sekolah terus menempa minat dan bakat anak-anak melalui program pengembangan diri, yaitu Sadu Bali (Sastra Agama Hindu Bali),’’ ujar guru Bahasa Bali asal Banjar Kaja Kauh, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar ini.
Kepala SMPN 1 Gianyar Ni Putu Wiwik Mayuni SS mengatakan sekolah tak cukup hanya menempa potensi akademis siswa. Namun juga non-akademik berbasis pengembangan karakter sesuai minat dan bakat setiap siswa. ‘’Lomba-lomba ini menjadi sarana untuk mengukur kompetensi siswa sesuai bakat dan minatnya,’’ jelas kasek asal Lingkungan Tedung, Kelurahan Abianbase, Gianyar ini.7lsa
Komentar