Dispar Upayakan Pemulihan Citra Objek
Air Terjun Sekumpul ‘Dibanjiri’ Komentar Negatif
SINGARAJA, NusaBali - Pasca viral video tiket mahal Daya Tarik Wisata (DTW) Air Terjun Sekumpul, Buleleng, membuat kepercayaan publik menurun.
Jumlah viewers yang mencari informasi terkait air terjun ini di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng, di media social, terus menurun. Sejumlah komentar negatif yang berbau ketidakpuasan pengunjung juga mulai ‘membanjiri’ kanal medsos itu.
Sejumlah persoalan yang dipicu amburadulnya tata kelola dan persaingan tidak sehat untuk masuk ke DTW Air Terjun Sekumpul menuai banyak protes netizen. Ada yang mengaku hanya membeli tiket masuk Rp 20.000, namun tanpa paket activity lainnya. Pengunjung hanya diperbolehkan melihat pemandangan air terjun dari view point yang disiapkan pengelola. Pengunjung yang hanya membeli tiket masuk itu mengaku tidak diperbolehkan mandi atau nyebur di air terjun. Netizen lainnya juga berkomentar untuk pengunjung ber-KTP luar Bali diharuskan menggunakan jasa pemandu wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dikonfirmasi Selasa (22/11), tidak menampik jika keluhan pengunjung baru muncul setelah ada video viral tiket mahal yang diunggah seorang konten kreator. Namun ada juga yang sudah mereview DTW Air Terjun Sekumpul dengan komentar negatif sebelum video viral.
“Kami sudah pikirkan dan rencanakan beberapa strategi pasca kejadian ini, untuk mengembalikan citra pariwisata di Buleleng. Saat ini sedang berproses perbaikan tata kelola DTW Air Terjun Sekumpul dan Air Terjun Fiji, sedang kita carikan formula yang pas agar kedepannya lebih baik,” ucap Dody.
Dia pun menyadari untuk memperbaiki citra pariwisata yang sudah tercoreng memang tidak mudah. Dody menyebut perlu waktu yang cukup panjang untuk pemulihan citra pariwisata. Selain perbaikan tata kelola pariwisata, Dispar Buleleng juga berencana akan mengundang konten kreator yang memviralkan tiket mahal, untuk diajak mengeksplor Air Terjun Sekumpul.
“Pengawasan dan pembinaan terus akan kita lakukan kedepannya bersama stakeholder. Sehingga perbaikan tata kelola bisa dirasakan langsung oleh wisatawan dari yang negatif ke kesan positif,” terang Dody.7k23
Sejumlah persoalan yang dipicu amburadulnya tata kelola dan persaingan tidak sehat untuk masuk ke DTW Air Terjun Sekumpul menuai banyak protes netizen. Ada yang mengaku hanya membeli tiket masuk Rp 20.000, namun tanpa paket activity lainnya. Pengunjung hanya diperbolehkan melihat pemandangan air terjun dari view point yang disiapkan pengelola. Pengunjung yang hanya membeli tiket masuk itu mengaku tidak diperbolehkan mandi atau nyebur di air terjun. Netizen lainnya juga berkomentar untuk pengunjung ber-KTP luar Bali diharuskan menggunakan jasa pemandu wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dikonfirmasi Selasa (22/11), tidak menampik jika keluhan pengunjung baru muncul setelah ada video viral tiket mahal yang diunggah seorang konten kreator. Namun ada juga yang sudah mereview DTW Air Terjun Sekumpul dengan komentar negatif sebelum video viral.
“Kami sudah pikirkan dan rencanakan beberapa strategi pasca kejadian ini, untuk mengembalikan citra pariwisata di Buleleng. Saat ini sedang berproses perbaikan tata kelola DTW Air Terjun Sekumpul dan Air Terjun Fiji, sedang kita carikan formula yang pas agar kedepannya lebih baik,” ucap Dody.
Dia pun menyadari untuk memperbaiki citra pariwisata yang sudah tercoreng memang tidak mudah. Dody menyebut perlu waktu yang cukup panjang untuk pemulihan citra pariwisata. Selain perbaikan tata kelola pariwisata, Dispar Buleleng juga berencana akan mengundang konten kreator yang memviralkan tiket mahal, untuk diajak mengeksplor Air Terjun Sekumpul.
“Pengawasan dan pembinaan terus akan kita lakukan kedepannya bersama stakeholder. Sehingga perbaikan tata kelola bisa dirasakan langsung oleh wisatawan dari yang negatif ke kesan positif,” terang Dody.7k23
1
Komentar