TVRI Bali Dinilai Baik, Jadi Kado Istimewa di HUT ke-39
Rombongan anggota DPD RI mengunjungi kantor Stasiun TVRI Bali untuk menindaklanjuti hasil temuan BPK yang berindikasi kerugian negara.
DENPASAR, NusaBali
Dalam hal ini tindak lanjut dilakukan oleh Badan Akuntabilitas Publik yang merupakan kelengkapan di DPD RI sebagai alat untuk menjalankan fungsi lembaga tersebut. Pertemuan dengan menghadirkan 6 anggota DPD RI ini dilakukan di kantor di TVRI Bali di Denpasar, Jumat (14/7).
Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik, Novita Anakotta mengatakan, kunjungannya kali ini ke stasiun TVRI Bali adalah untuk menggali informasi sejauh mana rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPK ditindaklanjuti oleh pihak TVRI Bali. Berdasarkan temuan BPK, dia menyebut ada beberapa temuan diantaranya temuan soal piutang dan aset tanah.
Dikatakan, soal temuan piutang, ada beberapa temuan piutang di TVRI Bali. Dia menyebut ada tiga perusahaan yaitu salah satunya Telkom. Sedangkan dari pihak TVRI Bali sendiri sudah melayangkan surat ketiga kalinya kepada Telkom. "Jika tidak direspon dan tidak ditindaklanjuti, maka bisa jadi temuan lagi tahun depan. Kami mendorong tindaklanjutnya agar tuntas," katanya.
Sementara soal aset tanah, kata Novita, DPD daerah pemilihan Dapil Bali siap memfasilitasi yang sampai saat ini belum terselesaikan. Ini pun menjadi temuan. Anggota DPD RI perwakilan Bali AAN Oka Ratmadi mengatakan, beberapa sudah menjadi hak milik namun beberapa lagi ada yang masih berstatus hak guna pakai. Nah, hak guna pakai ini diharapkan bisa dihibahkan menjadi hak milik TVRI Bali. "Salah satunya ada di Karangasem masih berstatus hak pakai. Nah ini diminta untuk diselesaikan menjadi hak milik ini perlu proses tapi kita akan perjuangkan," katanya.
Ditambahkan Novita, alasan mengapa Badan Akuntabilitas Publik fokus menyasar TVRI, dikarenakan TVRI selama 4 tahun berturut-turut mendapat predikat disclaimer atau tanpa memperoleh pendapat. Meski demikian, pihaknya menilai TVRI Bali cukup baik dan sedikit temuan. "Kami melihat tindak lanjut dari rekomendasi BPK itu sudah ditindaklanjuti dengan baik. Selain itu juga di Bali sedikit temuan. Kami mengapresiasi tindak lanjut ini," katanya.
"Kami juga melakukan kunjungan nanti ke TVRI stasiun Surabaya, yang disitu malah lebih banyak temuan. Begitu juga di Jambi. Kami rasa TVRI stasiun Bali sudah cukup baik," bebernya.
Sementara Kepala Stasiun TVRI Bali, Drs Sifak MSi menambahkan, posisi TVRI dalam status disclaimer ini lebih banyak karena ada temuan tertumpu di TVRI Pusat. TVRI sejak masa transisi mulai dari PT, Persero dan lainnya terus berproses. Dimana dalam proses itu, menurut dia, mungkin saja tidak membuat TVRI dalam tata pengelolaan keuangan yang kurang sesuai dengan tata kelola keuangan negara.
"Sebelum kami yang sekarang ini, kami ada dalam pengelolaan anggaran BA 99, yang merupakan bagian anggaran untuk bencana alam. Suatu ketika TVRI dan RI pernah mendapatkan anggaran dari BA 99. Di situ ada keleluasaan. Dari pengalaman ini TVRI perlu ada proses untuk memperbaiki diri untuk menuju tata kelola yang betul-betul sesuai dengan tata kelola keuangan negara," katanya.
Apresiasi ini seolah menjadi kado istimewa untuk perayaan 39 tahun TVRI Bali. Sifak menambahkan, untuk menyambut ulang tahun TVRI stasiun Bali 16 Juli mendatang, pihaknya melakukan sesuatu yang istimewa yaitu siaran langsung selama 7 jam tanpa henti. Berbalut dengan menonjolkan budaya Bali acara ulang tahun tersebut akan meriah. Selain seni budaya, sejumlah program unggulan akan ditampilkan. Direncanakan juga Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan hadir ke acara tersebut. *in
Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik, Novita Anakotta mengatakan, kunjungannya kali ini ke stasiun TVRI Bali adalah untuk menggali informasi sejauh mana rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPK ditindaklanjuti oleh pihak TVRI Bali. Berdasarkan temuan BPK, dia menyebut ada beberapa temuan diantaranya temuan soal piutang dan aset tanah.
Dikatakan, soal temuan piutang, ada beberapa temuan piutang di TVRI Bali. Dia menyebut ada tiga perusahaan yaitu salah satunya Telkom. Sedangkan dari pihak TVRI Bali sendiri sudah melayangkan surat ketiga kalinya kepada Telkom. "Jika tidak direspon dan tidak ditindaklanjuti, maka bisa jadi temuan lagi tahun depan. Kami mendorong tindaklanjutnya agar tuntas," katanya.
Sementara soal aset tanah, kata Novita, DPD daerah pemilihan Dapil Bali siap memfasilitasi yang sampai saat ini belum terselesaikan. Ini pun menjadi temuan. Anggota DPD RI perwakilan Bali AAN Oka Ratmadi mengatakan, beberapa sudah menjadi hak milik namun beberapa lagi ada yang masih berstatus hak guna pakai. Nah, hak guna pakai ini diharapkan bisa dihibahkan menjadi hak milik TVRI Bali. "Salah satunya ada di Karangasem masih berstatus hak pakai. Nah ini diminta untuk diselesaikan menjadi hak milik ini perlu proses tapi kita akan perjuangkan," katanya.
Ditambahkan Novita, alasan mengapa Badan Akuntabilitas Publik fokus menyasar TVRI, dikarenakan TVRI selama 4 tahun berturut-turut mendapat predikat disclaimer atau tanpa memperoleh pendapat. Meski demikian, pihaknya menilai TVRI Bali cukup baik dan sedikit temuan. "Kami melihat tindak lanjut dari rekomendasi BPK itu sudah ditindaklanjuti dengan baik. Selain itu juga di Bali sedikit temuan. Kami mengapresiasi tindak lanjut ini," katanya.
"Kami juga melakukan kunjungan nanti ke TVRI stasiun Surabaya, yang disitu malah lebih banyak temuan. Begitu juga di Jambi. Kami rasa TVRI stasiun Bali sudah cukup baik," bebernya.
Sementara Kepala Stasiun TVRI Bali, Drs Sifak MSi menambahkan, posisi TVRI dalam status disclaimer ini lebih banyak karena ada temuan tertumpu di TVRI Pusat. TVRI sejak masa transisi mulai dari PT, Persero dan lainnya terus berproses. Dimana dalam proses itu, menurut dia, mungkin saja tidak membuat TVRI dalam tata pengelolaan keuangan yang kurang sesuai dengan tata kelola keuangan negara.
"Sebelum kami yang sekarang ini, kami ada dalam pengelolaan anggaran BA 99, yang merupakan bagian anggaran untuk bencana alam. Suatu ketika TVRI dan RI pernah mendapatkan anggaran dari BA 99. Di situ ada keleluasaan. Dari pengalaman ini TVRI perlu ada proses untuk memperbaiki diri untuk menuju tata kelola yang betul-betul sesuai dengan tata kelola keuangan negara," katanya.
Apresiasi ini seolah menjadi kado istimewa untuk perayaan 39 tahun TVRI Bali. Sifak menambahkan, untuk menyambut ulang tahun TVRI stasiun Bali 16 Juli mendatang, pihaknya melakukan sesuatu yang istimewa yaitu siaran langsung selama 7 jam tanpa henti. Berbalut dengan menonjolkan budaya Bali acara ulang tahun tersebut akan meriah. Selain seni budaya, sejumlah program unggulan akan ditampilkan. Direncanakan juga Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan hadir ke acara tersebut. *in
Komentar