Penanganan Stunting Difokuskan 1.000 Hari Pertama Kehidupan
SEMARAPURA, NusaBali - Pemkab Klungkung dipercaya menjadi narasumber kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (Petik Aksi) IV Tahun 2023 secara daring dari ruang Kantor Bupati Klungkung, Selasa (21/11).
Sekda Klungkung Anak Agung Gede Lesmana mengatakan, penanganan stunting secara garis besar dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Seribu hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak. Sebab dampak dari pemenuhan gizi dan nutrisi lain yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki. “Prevalensi kasus stunting di Kabupaten Klungkung tahun 2021 mencapai 19,40%,” ujar Gung Lesmana. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka prevalensi stunting, hingga saat ini turun menjadi 7,7℅. Pencapaian itu sudah lebih rendah dari pencapaian target pemerintah di tahun 2024. Prevalensi stunting ditargetkan 14℅.
Secara sistem dan regulasi di Kabupaten Klungkung telah menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan. “Saya tekankan kepada semua kepala OPD, camat, perbekel, dan semua pihak untuk melakukan rencana aksi yang telah ditetapkan sesuai peran, tugas, dan fungsi masing-masing dengan melakukan sinergitas dan kolaborasi,” ujar Gung Lesmana. Peningkatan kesadaran masyarakat terus dilakukan, sosialisasi melalui media cetak, radio, televisi, dan pegelaran kesenian berbasis budaya lokal dengan topik keluarga berkualitas. 7 wan
1
Komentar