Presiden: Industri Pupuk Papua Bagian Strategi Tegakkan Daulat Pangan
JAKARTA, NusaBali.com - Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pembangunan industri pupuk di wilayah Papua merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam menegakkan kedaulatan pangan.
"Kita ini penduduk hampir 280 juta, oleh sebab itu kita harus mandiri, kita harus berdikari, kita harus bisa berdaulat betul dalam hal pangan," ujar Presiden dalam sambutan saat melakukan groundbreaking Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Kamis, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Jokowi mengatakan kedaulatan pangan tersebut harus dicapai agar Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan tidak bergantung kepada negara lain.
Kepala Negara memberikan contoh konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia telah mengganggu pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia.
"Saya juga kaget, lho kita ngambil apa dari sana? Ternyata gandum kita 30 persen itu berasal dari Rusia dan Ukraina, untungnya kita mendapat suplai dari negara lain. Ini yang harus kita pikirkan dalam jangka ke depan," kata Presiden.
Presiden Jokowi menekankan kembali pentingnya pembangunan industri pupuk dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
"Dalam proses tersebut, pupuk memiliki peran yang sangat penting. Sering ini dikeluhkan kalau saya ke desa, ke sawah, yang dikeluhkan oleh para petani pupuk (kelangkaan pupuk), ini yang harus kita segera selesaikan," tuturnya.
Dalam keterangannya kepada awak media usai groundbreaking, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa urusan pangan bukan hanya mengenai pemenuhan kebutuhan beras, melainkan juga untuk meningkatkan produktivitas dari tanaman yang ditanam.
"Oleh sebab itu, ini menjadi bagian yang sangat penting karena pupuk itu akan meningkatkan produktivitas tanaman yang kita tanam, baik itu padi, baik itu tebu, baik itu jagung, semuanya membutuhkan pupuk," ujarnya.
Mengenai kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Papua dalam mendukung industri pupuk tersebut, Presiden mengatakan perlu adanya penyesuaian suplai SDM yang dapat sesuai dengan kebutuhan industri dan kebutuhan lapangan.
"Saya kira ini kesempatan yang baik bagi SDM-SDM muda di tanah Papua untuk ikut membangun industri pupuknya sendiri," kata Jokowi. *ant
1
Komentar