Buleleng Bentuk Pokja Pencegahan Zoonosis
SINGARAJA, NusaBali - Jumlah kasus zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia mengalami peningkatan.
Potensi ancaman dan peningkatan kasusnya pun diprediksi pemerintah pusat akan terus meningkat. Menyikapi hal tersebut Pemkab Buleleng sedang merancang pembentukan Kelompok kerja (Pokja) Pencegahan Penyakit Zoonosis.
Hal tersebut dibahas dalam rapat koordinasi rencana kerja dan penguatan pengendalian penyakit zoonosis dengan pendekatan one health, yang dipimpin langsung Sekda Buleleng Gede Suyasa, Kamis (23/11). Suyasa menyebut penyakit zooonosis menjadi salah satu penyakit berbahaya dan mematikan. Penyakit ini ditularkan dari hewan liar, hewan ternak maupun hewan peliharaan.
Selain mengancam keselamatan nyawa, penyakit zoonosis dapat berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat. Sehingga penting untuk dapat mengantisipasi dan menanggulangi ancaman zoonosis tersebut.
“Selama ini di Buleleng sendiri sudah melakukan aksi (Pencegahan dan penanggulangan) seperti pembentukan Perdes dan Pararem di desa dan ditindaklanjuti dengan pembentukan rencana kerja,” ucap Suyasa.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit Zoonosis di Buleleng selama ini sudah dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) oleh penyuluh pertanian. Selain itu upaya penanganan lainnya juga digencarkan vaksinasi pada hewan untuk memutus mata rantai penularan.
Menurut Sekda Suyasa Pencegahan penyakit zoonosis ke depannya akan ada pendampingan dari Pemprov Bali. Terutama dalam pembentukan kelompok kerja (pokja) yang di bagi menjadi dibagi empat kelompok hingga ditetapkan sebagai rencana aksi.
“Nanti akan ditentukan aspek pembiayaan dan waktu pelaksanaan, dengan fokus khusus pada pencegahan penyakit zoonosis seperti rabies di Buleleng. Dengan demikian, langkah konkret dapat diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat,” papar birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini. 7k23
Hal tersebut dibahas dalam rapat koordinasi rencana kerja dan penguatan pengendalian penyakit zoonosis dengan pendekatan one health, yang dipimpin langsung Sekda Buleleng Gede Suyasa, Kamis (23/11). Suyasa menyebut penyakit zooonosis menjadi salah satu penyakit berbahaya dan mematikan. Penyakit ini ditularkan dari hewan liar, hewan ternak maupun hewan peliharaan.
Selain mengancam keselamatan nyawa, penyakit zoonosis dapat berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat. Sehingga penting untuk dapat mengantisipasi dan menanggulangi ancaman zoonosis tersebut.
“Selama ini di Buleleng sendiri sudah melakukan aksi (Pencegahan dan penanggulangan) seperti pembentukan Perdes dan Pararem di desa dan ditindaklanjuti dengan pembentukan rencana kerja,” ucap Suyasa.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit Zoonosis di Buleleng selama ini sudah dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) oleh penyuluh pertanian. Selain itu upaya penanganan lainnya juga digencarkan vaksinasi pada hewan untuk memutus mata rantai penularan.
Menurut Sekda Suyasa Pencegahan penyakit zoonosis ke depannya akan ada pendampingan dari Pemprov Bali. Terutama dalam pembentukan kelompok kerja (pokja) yang di bagi menjadi dibagi empat kelompok hingga ditetapkan sebagai rencana aksi.
“Nanti akan ditentukan aspek pembiayaan dan waktu pelaksanaan, dengan fokus khusus pada pencegahan penyakit zoonosis seperti rabies di Buleleng. Dengan demikian, langkah konkret dapat diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat,” papar birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini. 7k23
1
Komentar