Target Raih Suara 50 Persen di Bali
Tim Prabowo-Gibran Bali Majaya-jaya di Besakih
AMLAPURA, NusaBali - Sekitar 500 orang dari unsur Tim Kampanye Daerah (TKD) dan kabupaten/kota se Bali melaksanakan upacara Majaya-jaya di Pura Penataran Agung Besakih, Karangasem pada Sukra Wage Wayang, Jumat (24/11). Upacara ini juga diikuti jajaran relawan Prabowo-Gibran se Bali.
Kedatangan tim dan para relawan di Pura Besakih ini sempat disambut hujan gerimis selama beberapa menit. Namun jelang prosesi Mejaya-jaya akan dimulai, hujan reda. Prosesi dipuput Sulinggih Ida Rsi Agung Wayahan Dharma Jaya Giri dari Griya Giri, Banjar Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Acara diakhiri dengan persembahyangan bersama.
Ketua TKD Prabowo-Gibran Provinsi Bali yang juga Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyatakan sebagai orang Bali dan saat tim akan bergerak di Bali, maka wajib meyakini kepercayaan secara Hindu Bali. “Setelah Majaya-jaya ini, tanggal 27 November kami akan melaksanakan Pacaruan di Sekretariat TKD Bali di Jalan Gatot Subtoro (Gatsu) Timur depan Jalan Sekar Tunjung, Denpasar.
Selanjutnya, tanggal 28 November saat dimulainya masa kampanye, kami serentak mulai bergerak untuk penggalangan dukungan untuk Prabowo-Gibran,” ujar De Gadjah di sela upacara Majaya-jaya. De Gadjah mengatakan TKD Prabowo-Gibran Bali beranggotakan 245 orang. Jumlah ini termasuk anggota Dewan Penasihat dan Dewan Pakar. Sedangkan Tim Kampanye Kabupaten (TKK) berkekuatan 50-100 orang.
De Gadjah menargetkan di Bali Prabowo-Gibran meraih 50 persen suara dari tiga paket capres-cawapres yang ada. Dia mengakui target ini sangat realistis dengan menyimak beberapa pertimbangan. Antara lain, kekuatan arus bawah dan koalisi untuk Paket Prabowo-Gibran, serta kondisi kekuatan politik lawan. “Target ini sudah kami perhitungkan secara rasional. Kemenangan yang kami targetkan minimal 50 persen. Kami tak ingin muluk-muluk. Kami takut nanti dibully,” jelasnya.
Kepada tim dan relawan Prabowo-Gibran, De Gadjah mengingatkan tidak ada kemenangan dengan proses yang ringan. Dia juga mengingatkan kepada masyarakat tentang berbeda pilihan merupakan hal wajar dalam alam demokrasi. “Oleh karena itu, jangan sampai ada yang bermusuhan,” jelasnya. Jika Prabowo-Gibran menang, kata dia, timnya wajib merangkul yang kalah. Mari jadikaan Pilpres nanti nyaman, damai, berjalan tertib. Jangan saling menjelekkan. Berdemokrasilah dengan santai, riang, gembira, dan damai.
“Pesan-pesan ini selalu tersirat kuat dalam setiap saat pidato pidato Prabowo dan Gibran,” ujarnya. Prosesi Mejaya-jaya kemarin dihadiri sejumlah tokoh dan politisi gaek. Antara lain, Gde Wirata yang mantan Ketua PHRI Bali, Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Kory, Ketua DPD Demokrat Made Mudarta, Ketua DPW PSI Bali Nengah Yasa Adi Susanto, mantan Sekda Badung Wayan Subawa, tokoh Partai Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara, Dewa Ayu Sri Wigunawati, dan lain-lain. Tampak pula, mantan Bupati Bangli Made Gianyar, dan para pengurus partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Bali. 7 lsa, k16
Ketua TKD Prabowo-Gibran Provinsi Bali yang juga Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyatakan sebagai orang Bali dan saat tim akan bergerak di Bali, maka wajib meyakini kepercayaan secara Hindu Bali. “Setelah Majaya-jaya ini, tanggal 27 November kami akan melaksanakan Pacaruan di Sekretariat TKD Bali di Jalan Gatot Subtoro (Gatsu) Timur depan Jalan Sekar Tunjung, Denpasar.
Selanjutnya, tanggal 28 November saat dimulainya masa kampanye, kami serentak mulai bergerak untuk penggalangan dukungan untuk Prabowo-Gibran,” ujar De Gadjah di sela upacara Majaya-jaya. De Gadjah mengatakan TKD Prabowo-Gibran Bali beranggotakan 245 orang. Jumlah ini termasuk anggota Dewan Penasihat dan Dewan Pakar. Sedangkan Tim Kampanye Kabupaten (TKK) berkekuatan 50-100 orang.
De Gadjah menargetkan di Bali Prabowo-Gibran meraih 50 persen suara dari tiga paket capres-cawapres yang ada. Dia mengakui target ini sangat realistis dengan menyimak beberapa pertimbangan. Antara lain, kekuatan arus bawah dan koalisi untuk Paket Prabowo-Gibran, serta kondisi kekuatan politik lawan. “Target ini sudah kami perhitungkan secara rasional. Kemenangan yang kami targetkan minimal 50 persen. Kami tak ingin muluk-muluk. Kami takut nanti dibully,” jelasnya.
Kepada tim dan relawan Prabowo-Gibran, De Gadjah mengingatkan tidak ada kemenangan dengan proses yang ringan. Dia juga mengingatkan kepada masyarakat tentang berbeda pilihan merupakan hal wajar dalam alam demokrasi. “Oleh karena itu, jangan sampai ada yang bermusuhan,” jelasnya. Jika Prabowo-Gibran menang, kata dia, timnya wajib merangkul yang kalah. Mari jadikaan Pilpres nanti nyaman, damai, berjalan tertib. Jangan saling menjelekkan. Berdemokrasilah dengan santai, riang, gembira, dan damai.
“Pesan-pesan ini selalu tersirat kuat dalam setiap saat pidato pidato Prabowo dan Gibran,” ujarnya. Prosesi Mejaya-jaya kemarin dihadiri sejumlah tokoh dan politisi gaek. Antara lain, Gde Wirata yang mantan Ketua PHRI Bali, Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Kory, Ketua DPD Demokrat Made Mudarta, Ketua DPW PSI Bali Nengah Yasa Adi Susanto, mantan Sekda Badung Wayan Subawa, tokoh Partai Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara, Dewa Ayu Sri Wigunawati, dan lain-lain. Tampak pula, mantan Bupati Bangli Made Gianyar, dan para pengurus partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Bali. 7 lsa, k16
1
Komentar