Perajin Patung Kebanjiran Pesanan
Banyak pesanan, I Ketut Bangkit tak berani menyanggupi kalau dikejar deadline.
DENPASAR, NusaBali
Pariwisata Bali yang sudah pulih pasca pandemi, berdampak positif pada sektor kerajinan. Salah satunya kerajinan pembuatan patung kayu. Pesanan patung pun kini laris manis, sehingga membuat perajin harus rela kerja lembur demi menyelesaikan pesanan.
“Kalau barang selesai, sudah langsung laku,” ucap I Ketut Bangkit seorang pemahat patung dari Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (21/11).
Menurut pria berusia 56 tahun itu, kondisi saat ini cukup menggembirakan bagi perajin seperti dirinya, sebab kerajinan patung yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, kini sudah mulai menggeliat lagi. Walaupun memang, kata dia, saat ini harus rela kerja keras, bahkan harus lembur untuk menyelesaikan pesanan.
Bahkan, kata Bangkit, karena saking banyaknya pesanan, tak berani jika dikejar deadline atau diberi tenggat waktu tertentu. “Banyak pemesan yang minta dibuatkan barang dengan memberikan bahan baku (kayu). Kita tak berani menyanggupi kalau ditarget waktu, harus selesai dalam waktu tertentu,” kata Bangkit.
Sayangnya, kata dia, di tengah permintaan yang meningkat, para pemahat justru semakin berkurang. Hal itu karena pada saat pandemi banyak beralih pada pekerjaan lain dan banyak juga yang memang berhenti memahat. “Pekerjaan memahat itu juga profesi berat, walaupun sepertinya terlihat santai. Banyak yang tidak kuat,” ucap Bangkit yang punya spesialisasi membuat patung tokoh pewayangan, dewa-dewi, dan satwa terutama singa.
Walau kerap kerja hingga malam, Bangkit mengucap syukur, sebab itu berarti pesanan ramai. “Astungkara, pesanan ramai. Dibanding sepi order saat pandemi, saya sempat kerja bertani waktu itu,” ucapnya. 7 k17
1
Komentar