Sweeping, Polisi Bubarkan Geng Motor
Sweeping digelar untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal yang dilakukan oleh kelompok preman maupun geng motor.
Pasca Kasus Anggota TNI Tewas Ditikam Anggota Geng Motor
DENPASAR, NusaBali
Pasca kasus penikaman menewaskan anggota TNI oleh anggota geng motor yang terjadi, Minggu (9/7) dinihari, Polda Bali langsung mengintensifkan razia premanisme dan geng motor di beberapa wilayah Denpasar dan sekitarnya pada, Jumat (14/7) malam hingga Sabtu (15/7) dinihari.
Beberapa lokasi yang menjadi tempat nongkrong anggota geng motor disweeping sekitar 25 anggota Dit Intelkam Polda Bali di bawah komando AKP Gede Dartiyasa. Salah satunya di sebuah posko ormas di Jalan Teuku Umar yang dipakai nongkrong puluhan anggota geng motor.
Dalam sweeping ini, Polisi mendapatkan 17 orang yang sedang mengkonsumsi minuman keras (Miras) jenis arak. Dari pemeriksaan di dalam posko, polisi berhasil mengamankan 1 buah kalung rantai, 1 buah mata tombak dan 3 botol arak. Namun 17 orang yang sedang minum arak itu hanya diberi pembinaan dan disuruh pulang.
Dari Jalan Teuku Umar selanjutnya polisi bergerak menuju Jalan Marlboro (Teuku Umar Barat), Jalan Mahendradata dan Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Barat. Saat menyisir Jalan Gatsu Barat sekitar pukul 03.00 Wita, polisi kembali mendapatkan kelompok geng motor dan anak ABG yang sedang nongkrong.
Dari pemeriksaan, polisi berpakaian preman ini tidak menemukan adanya senjata tajam dan barang mencurigakan lainnya. “Kelompok geng motor dan anak muda yang nongkrong tak jelas itu, kita beri pembinaan dan imbauan agar tidak membawa sajam dan minum miras. Mereka langsung dibubarkan dan disuruh pulang ke rumah masing-masing dan tidak mengulangi kegiatannya karena sangat merugikan pengguna jalan lainnya,” tegas AKP Dartiyasa yang merupakan Kasubdit IV Direktorat Intelkam Polda Bali.
Ditambahkannya, sweeping dilakukan untuk memberikan imbauan kepada anak remaja yang masih berkumpul hingga larut malam.
Selain itu, juga untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal yang dilakukan oleh kelompok preman maupun geng motor, sehingga tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif. “Kegiatan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melintas atau yang sedang bepergian pada malam hari. Kejahatan jalanan seperti jambret, silet paha, balap liar dan pemalakan kerap dilakukan oleh kelompok geng motor,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan seorang prajurit TNI AD, Prada Yanuar Setiawan, 20, tewas mengenaskan akibat diserang kawanan geng motor di Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran, Keca¬matan Kuta Selatan, Badung, Minggu (9/7) subuh. Sementara rekannya, Muhamad Johari, 22, mengalami patah rahang, hingga harus dirawat intensif di RS Sanglah, Denpa-sar.
Insiden penyerangan yang menewaskan Prada Yanuar Setiawan terjadi di ja¬lan By¬pass Ngurah Rai tepatnya didepan SPBU sebelah utara Pura Gerya Manik Sari, De¬sa Pakraman Jimbaran, Minggu subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Peristiwa bermula ketika Prada Yanuar Setiawan, prajurit TNI asal Manggarai, NTT ini kon¬voi naik sepeda motor dari arah utara (Kuta) menuju kawasan wisata internasional Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. *rez
DENPASAR, NusaBali
Pasca kasus penikaman menewaskan anggota TNI oleh anggota geng motor yang terjadi, Minggu (9/7) dinihari, Polda Bali langsung mengintensifkan razia premanisme dan geng motor di beberapa wilayah Denpasar dan sekitarnya pada, Jumat (14/7) malam hingga Sabtu (15/7) dinihari.
Beberapa lokasi yang menjadi tempat nongkrong anggota geng motor disweeping sekitar 25 anggota Dit Intelkam Polda Bali di bawah komando AKP Gede Dartiyasa. Salah satunya di sebuah posko ormas di Jalan Teuku Umar yang dipakai nongkrong puluhan anggota geng motor.
Dalam sweeping ini, Polisi mendapatkan 17 orang yang sedang mengkonsumsi minuman keras (Miras) jenis arak. Dari pemeriksaan di dalam posko, polisi berhasil mengamankan 1 buah kalung rantai, 1 buah mata tombak dan 3 botol arak. Namun 17 orang yang sedang minum arak itu hanya diberi pembinaan dan disuruh pulang.
Dari Jalan Teuku Umar selanjutnya polisi bergerak menuju Jalan Marlboro (Teuku Umar Barat), Jalan Mahendradata dan Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Barat. Saat menyisir Jalan Gatsu Barat sekitar pukul 03.00 Wita, polisi kembali mendapatkan kelompok geng motor dan anak ABG yang sedang nongkrong.
Dari pemeriksaan, polisi berpakaian preman ini tidak menemukan adanya senjata tajam dan barang mencurigakan lainnya. “Kelompok geng motor dan anak muda yang nongkrong tak jelas itu, kita beri pembinaan dan imbauan agar tidak membawa sajam dan minum miras. Mereka langsung dibubarkan dan disuruh pulang ke rumah masing-masing dan tidak mengulangi kegiatannya karena sangat merugikan pengguna jalan lainnya,” tegas AKP Dartiyasa yang merupakan Kasubdit IV Direktorat Intelkam Polda Bali.
Ditambahkannya, sweeping dilakukan untuk memberikan imbauan kepada anak remaja yang masih berkumpul hingga larut malam.
Selain itu, juga untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal yang dilakukan oleh kelompok preman maupun geng motor, sehingga tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif. “Kegiatan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melintas atau yang sedang bepergian pada malam hari. Kejahatan jalanan seperti jambret, silet paha, balap liar dan pemalakan kerap dilakukan oleh kelompok geng motor,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan seorang prajurit TNI AD, Prada Yanuar Setiawan, 20, tewas mengenaskan akibat diserang kawanan geng motor di Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran, Keca¬matan Kuta Selatan, Badung, Minggu (9/7) subuh. Sementara rekannya, Muhamad Johari, 22, mengalami patah rahang, hingga harus dirawat intensif di RS Sanglah, Denpa-sar.
Insiden penyerangan yang menewaskan Prada Yanuar Setiawan terjadi di ja¬lan By¬pass Ngurah Rai tepatnya didepan SPBU sebelah utara Pura Gerya Manik Sari, De¬sa Pakraman Jimbaran, Minggu subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Peristiwa bermula ketika Prada Yanuar Setiawan, prajurit TNI asal Manggarai, NTT ini kon¬voi naik sepeda motor dari arah utara (Kuta) menuju kawasan wisata internasional Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. *rez
Komentar