Jimbaran Hijau Jadi Destinasi Seniman Regional Asia Pasifik
MANGUPURA, NusaBali.com - Jimbaran Hijau, sebuah kawasan terpadu di Bali, kembali menjadi sorotan dunia internasional. Kali ini, kawasan yang terkenal dengan keberagaman seni, budaya, dan lingkungannya ini menjadi tempat pertemuan para seniman regional Asia Pasifik.
Sebanyak 12 seniman berbakat dari 5 negara Asia yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Kamboja dan Filipina, serta 18 intelektual internasional selaku Leader-Mentor-Facilitator dari Asia Pasifik, bertemu di Jimbaran Hijau.
Kegiatan yang dilangsungkan pada Senin (27/11/2023) tersebut merupakan sebuah program khusus yang menciptakan ruang bagi inspirasi dan pertukaran ide yang diinisiasi oleh Chan + Hori Contemporary, suatu Konsultan Kuratorial Seni Rupa Kontemporer di Singapura dan diselenggarakan berkat kerjasama dengan Maybank Foundation.
Rangkaian kegiatan tersebut dibalut selama 6 hari dengan mengunjungi beberapa tempat di sekitar Bali. Pada rangkaian tersebut, mengunjungi Jimbaran Hijau termasuk dalam salah satu agenda kegiatan dalam program ini.
"Jimbaran Hijau menjadi kawasan yang memiliki keunikan tersendiri, dimana suatu tempat bisa menghubungkan berbagai kegiatan kreatif dan mempunyai filosofi tertentu di balik setiap area maupun pembangunannya yang dapat menginspirasi para pelaku kreatif lokal maupun Internasional," ujar Khai Hori selaku Partner & Director dari Chan + Hori Contemporary, Singapura.
Jimbaran Hijau memang memiliki berbagai potensi untuk menjadi destinasi seni yang menarik. Kawasan ini memiliki berbagai fasilitas dan program seni yang dapat menjadi inspirasi bagi para seniman.
Di Jimbaran Hijau, para seniman dapat menemukan berbagai karya seni dari berbagai genre, mulai dari seni rupa, seni musik, seni tari, hingga seni pertunjukan. Selain itu, kawasan ini juga memiliki berbagai ruang kreatif yang dapat dimanfaatkan oleh para seniman untuk berkarya.
"Jimbaran Hijau bukan hanya menjadi suatu destinasi, tetapi juga memiliki visi, yaitu menciptakan suatu tujuan, menjadi destinasi seni terkini, bersama dengan para pelaku kreatif baik lokal maupun internasional, berfokus kepada gaya hidup hijau, otentik namun tetap berinovasi, kreatif dan bersifat inklusif," ujar Putu Agung Prianta, selaku CEO Jimbaran Hijau yang juga menjadi salah satu mentor pada workshop di program ini.
Kegiatan kunjungan ke Jimbaran Hijau ini merupakan suatu awal untuk membuka pintu serta menjalin hubungan antar seniman, kurator, dan intelektual internasional. Tujuannya adalah untuk memperkuat ekosistem seni baru bagi Bali yang berkontribusi pada perlindungan dan senantiasa bersikap adaptif dalam perkembangan budaya, serta kepedulian pada dinamika sosial.
"Nilai budaya dengan perkembangan yang ada saat ini adalah sesuatu yang penting, untuk menciptakan etos sosial baru, karena itu akan menimbulkan sense of trust di dalam diri kita sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya yang tinggi dan luhur," tambah Agung.
Kunjungan para seniman regional Asia Pasifik ke Jimbaran Hijau ini merupakan sebuah langkah positif bagi pengembangan seni di Bali. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para seniman Bali untuk berkolaborasi dengan seniman dari berbagai negara dan menciptakan karya-karya seni yang lebih inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman.
1
Komentar