Dapat Perhatian Media China
Studi Banding 4 Perbekel Karangasem di Yunnan
AMLAPURA, NusaBali - Empat perbekel dari Karangasem studi banding di tujuh desa di Provinsi Yunnan, China, 15 - 21 November 2023. Mereka keliling memantau kemajuan desa hingga menikmati acara jamuan. Kegiatan para perbekel ini mencuri perhatian media China berbahasa Mandarin
Media tersebut menggunakan huruf Hanzi. "Ya, sepulang dari China, kami dapat kiriman copy berita dari Konsulat Indonesia di Provinsi Yunnan. Ternyata selama studi banding di Provinsi Yunnan, kegiatan kami diliput koran lokal di sana. Saya tidak tahu isinya, karena berbahasa Mandarin," jelas Ketua Forum Perbekel Karangasem yang juga Perbekel Bebandem I Gede Partadana, di ruang kerjanya, Banjar Pande Sari, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Senin (27/11).
Dalam koran itu sepenuhnya berbahasa Mandarin dengan huruf Hanzi. Dalam berita yang bisa dikenali hanya nama desa dan nama perbekel yang tidak ditulis dengan huruf latin. Selebihnya menggunakan huruf Hanzi.
Dalam berita itu, dimuat empat foto. Ada foto sedang acara jamuan makan siang, foto bersama dan foto sedang pemantauan area. Dari berita tersebut bisa dibaca hanyalah muncul tulisan Sukadana maksudnya Desa Sukadana, tulisan I Gede Suardana, adalah nama Perbekel Sukadana.
Ada tulisan Ban, yang maksudnya Desa Ban, dengan nama Perbekel I Gede Sugiantara. Ditulis juga nama Seraya Timur, maksudnya Desa Seraya Timur, dengan nama Perbekel I Made Pertu. Termasuk tulisan Bebandem maksudnya Desa Bebandem, dengan nama Perbekel I Gede Partadana.
Koran tersebut terbit 23 November 2023. Selain Pemerintah Provinsi Yunnan mengundang empat perbekel dari Karangasem. Perbekel lain dapat undangan ke Provinsi Yunnan yakni Perbekel Taro Gianyar I Wayan Warka, Perbekel Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, I Made Suena, dan Perbekel Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli I Nyoman Gamayana.
Pihak Yunnan juga mengundang tiga wartawan, Ye Lu dari Bali, Nasrudin dari Nusa Tenggara Barat dan Hermina Debora Pello dari Nusa Tenggara Timur
"Saya berkunjung di tujuh desa. Sungguh mengagumkan perkembangan desa-desa di Provinsi Yunnan, terutama dari sisi kebersihan. Mata pencaharian masyarakatnya menjual hasil kerajinan lokal," jelas I Gede Partadana.
Partadana tertarik untuk meniru cara mengelola desa, terutama meyakinkan masyarakatnya di bidang kebersihan. Sebelumnya, katanya, beberapa desa di Provinsi Yunnan, tergolong miskin. Maka sejak tahun 2012, Pemerintah Provinsi Yunnan, membangun infrastruktur sebagai penunjang kemajuan desa.
Perbekel Seraya Timur I Made Pertu juga terkesan dengan kemajuan beberapa desa di Provinsi Yunnan, terutama dari segi kebersihan, masyarakatnya disiplin mengelola sampah, dan menata lingkungan. “Di sana geografisnya, di antara bukit, sehingga untuk menghubungkan antar desa perlu jalan masuk terowongan,” jelasnya.7k16
1
Komentar