Teknologi Bisa Cegah Penyebaran Narkoba
Pengusaha IT Bali Terima Apresiasi dari BNN
JAKARTA, NusaBali.com - Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) terus dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN). Salah satunya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Hal ini masuk dalam smart power approach (pendekatan dengan kekuatan yang cerdas). Pendekatan lain yang dilakukan BNN adalah hard oower approach (pendekatan dengan kekuatan yang keras/kuat), serta soft power approach (pendekatan dengan kekuatan yang lembut), dan smart power approach (pendekatan dengan kekuatan yang cerdas).
“Smart power approach dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal di era digital dalam rangka mendukung upaya P4GN di Indonesia,” ungkap Amir Hamzah, kelompok ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi BNN RI usai menerima penghargaan dari Kepala BNN RI Petrus R Golose di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Penghargaan ini akan menjadi pelecut dirinya untuk terus membantu BNN sesuai bidang keahilan di IT dan komunikasi. Selain itu, akan terus membantu mengembangkan teknologi yang baru untuk cegah narkoba masuk ke Indonesia.
Teknologi, ujar Amir Hamzah, sangat diperlukan untuk cegah masuknya narkoba ke Indonesia. “Teknologi bisa mengintersepsi komunikasi pengguna dan pengedar, termasuk mencari posisi mereka. Karena itu, masyarakat yang pernah pakai narkotika agar segera rehabilitasi. Jika belum pernah, jangan mencoba, dan jauhilah narkotika. Bagi pengedar hati-hati, karena teknologi akan bisa mencari sampai ke titik manapun,” tegas pengusaha bidang IT di Bali ini.
Amir menuturkan ketika Petrus Golose menjadi Kapolda Bali, dirinya sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan. Setelah menjadi Kepala BNN, Golose pun memilih Amir untuk mewakili masyarakat Bali membantu BNN RI.
Pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana Bali terbebas dari narkoba semaksimal mungkin.
Amir menjelaskan tugasnya di bidang IT dan komunikasi mengutamakan digitalisasi memanfaatkan teknologi untuk memberantas peredaran narkotika. Bersama kelompok ahli lainnya, BNN berhasil menurunkan angka prevalensi penyalahguna narkotika pada tahun 2023 sebesar 0,22%.
Kepala BNN RI Petrus R Golose (tengah) bersama lima penerima penghargaan.-IST
Sebelumnya, hasil survei tahun 2021 prevalensi penyalahguna narkotika adalah 1,95%, turun menjadi 1,73% pada tahun 2023. Angka prevalensi dari kalangan pelajar dan mahasiswa juga turun dari 1,38% menjadi 1,36%, atau turun 0,02%.
“Penghargaan ini kami berikan atas dedikasi, pengabdian dan kontribusi mereka dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia. Kami telah merasakan bukti nyata dari kerja keras bersama. Bukti nyata dan karya yang telah kita laksanakan bersama adalah menurunnya prevalensi penyalahgunaan narkotika,” ujar Golose yang juga mantan Kapolda Bali.
Selain Amir Hamzah, penghargaan juga diberikan kepada Adithya P Winata (ahli di bidang pemberdayaan generasi muda), Vincentius Liant MBA (ahli di bidang teknologi kesehatan), Ambassador Harry Richard James Kandou (ahli di bidang kerja sama internasional), dan Komang Suardika (ahli di bidang sarana dan desain gedung).
Komentar