Meru Tumpang Lima Pura Watu Klotok Miring
Meru setinggi lebih dari 10 meter itu sementara disangga dengan bambu.
SEMARAPURA, NusaBali
Plt Bupati Klungkung I Made Kasta meninjau Meru Tumpang Lima Pura Watu Klotok di Desa Tojan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Selasa (28/11). Made Kasta turun bersama Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada. Made Kasta mendapatkan informasi Meru Tumpang Lima ini miring sejak beberapa hari lalu. Agar tidak roboh, meru setinggi lebih dari 10 meter itu disangga dengan bambu.
Made Kasta menugaskan Dinas Kebudayaan segera menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan instansi terkait untuk perbaikan meru di Pura Watu Klotok. Pamangku Pura Watu Klotok, Ketut Suantika mengatakan, jika ada angin kencang meru tumpang lima bergoyang. Terdengar seperti suara retakan sehingga khawatir palinggih itu tumbang. “Prajuru pura berinisiatif menopang Meru Tumpang Lima dengan bambu agar tidak roboh,” ujar Jro Mangku Ketut Suantika.
Meru Tumpang Lima ini terakhir diperbaiki sekitar 4 tahun lalu. Namun konstruksi bangunan kurang kuat membuat meru kembali rusak. Dinas Kebudayaan dan Dinas PUPRKP Klungkung sudah datang ke Pura Watu Klotok untuk meninjau kerusakan meru. Pura Watu Klotok merupakan pura kahyangan jagat di Bali sebagai stana Dewa Baruna atau penguasa lautan. Pura ini menjadi tujuan warga untuk melasti dan menjadi tempat pesucian Ida Bhatara di Besakih sesuai lontar Raja Purana Besakih. Sesuai lontar Dewa Purana Bangsul, Pura Watu Klotok juga sebagai tempat nangluk merana atau memohon kesuburan dan keselamatan dari wabah. 7 wan
Komentar