Warga Tinga Tinga Kuras Reservoar
Warga Desa Tinga Tinga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng gotong royong menguras reservoar (bak penampungan air), Minggu (16/7), menyusul dugaan air pam beracun karena berbau menyengat dan keruh.
Uji Labfor Air Pam Beracun Dijanjikan Keluar Hari Ini
SINGARAJA, NusaBali
Pengurasan ini dilakukan sambil menunggu hasil uji Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar atas sampel air untuk warga 200 KK yang dijanjikan akan keluar, Senin (17/7) ini.
Gotong royong pengurasan bak penampungan air, Minggu kemarin, dimulai sejak pagi pukul 08.00 Wita. Selain melibatkan warga sekampung, pengurasan air pam ‘beracun’ juga dilakukan pernagkat desa dan pengelola air pam desa, dengan disaksikan jajaran Polsek KP3 Celukan Bawang. Sebelum pengurasan, polisi kemarin lebih dulu membuka police line yang telah terpasang di reservoar 4, sejak Rabu (12/7) lalu.
Begitu police line dibuka, pihak pengelola air pam desa dan sejumlah warga langsung masuk ke dalam bak berukuran 7 meter x 7 meter dengan kedalaman 2 meter tersebut. Mereka membersihkan bak air secara menyeluruh. Aktivitas ini dikontrol langsung Perbekel Tinga Tinga, Made Suwardipa.
Perbekel Made Suwrdipa mengatakan, setelah mendapat informasi dari Polsek KP3 Celukan Bawang bahwa air pam desa aman untuk dikonsumsi, Jumat (14/7) lalu, warganya tetap saja was-was, terutama 200 KK yang tinggal Banjar Mertasari dan Banjar Juntal. Nah, untuk mengembalikan kepercayaan warga, pihaknya pun mengajak mereka untuk lakukan pengurasan secara menyeluruh, Minggu kemarin.
“Hari ini (kemarin) kami lakukan pengurasan di reservoar 4, agar ke depannya tidak ada lagi kekhawatiran warga. Setelah bak terisi penuh, sore ini juga air sudah dialirkan ke jaringan dan rumah-rumah warga,” kata Suwardipa di lokasi reservoar 4, Minggu kemarin.
Suwardipa pun menyarankan untuk mengujicobakan air pam ke hewan peliharaan, jika warga 200 KK di Banjar Mertasari dan Banjar Juntal masih ragu mengkonsumsinya. Jika hewan tetap hidup pasca minum air pam tersebut, berarti airnya aman untuk dikonsumsi. “Tapi, kami tetap mewanti-wanti warga agar memasak dulu air sebelum dikonsumsi,” katanya.
Menurut Suwardipa, pihaknya berharap kasus air pam ‘beracun’ ini ditangani kepolisian sampai tuntas. Kasus pencemaran air hingga berbau pestisuida dan berwarna keruh yang mengalir ke Banjar Mertasari dan Bajnjuar Juntal ini diarapkan menjadi pelajaran bersama. Jika ditemukan pelakunya nanti, agar diberikan hukuman sesuai hukum berlaku untuk memberikan efek jera.
“Kami sudah percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian kasus ini, mudah-mudahan bisa dituntaskan. Dengan begitu, ada kejelasan di masyarakat dan warga kami tidak tidak saling saling sangka dan saling tuding,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek KP3 Celukan Bawang, AKP I Ketut Wisnaya, mengatakan sejauh ini pihaknya masih terus mendalami penyelidikan kasus dugaan air pam beracun di Desa Tinga Tinga. Pihaknya juga berharap warga setempat tidal lagi khawatir dan ragu mengkonsumsi air pam, setelah pihak Labfor menyatakan air yang mengalir dari reservoar 4 aman untuk dikonsumsi.
Terkait sampel air ‘beracun’ yang diambil dari rumah warga di Banjar Mertasari dan Banjar Juntal sebelumnya, kata AKP Wisnaya, rencananya hasil ujinya akan diumumkan pihak Labfor, Senin (17/7). “Untuk kandungan zat kimia yang mencemari air pam, akan diinfokan dari Labfor besok (hari ini). Termasuk penyelidikan lebih lanjut apakah ada unsur kesengajaan atau tidak,” katanya. *k23
1
Komentar