Tiga Puluh Dua Sekolah Jadi Sekolah Adiwiyata 2023
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 32 sekolah atau satuan pendidikan jenjang SD dan SMP ditetapkan menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten (SAK) oleh Pemkab Buleleng.
Penetapan dilakukan dengan penyerahan sertifikat oleh Sekda Buleleng Gede Suyasa kepada perwakilan sekolah Adiwiyata Kabupaten tahun 2023, di ruang rapat rumah jabatan Bupati Buleleng, Selasa (28/11) pagi kemarin.
SAK merupakan kerja bersama dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng. Kepala DLH Gede Melandrat melaporkan, awalnya ada 34 calon SAK Tahun 2023. Namun setelah diverifikasi dan dilakukan penilaian, hanya 32 sekolah yang memenuhi syarat.
Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya 24 SAK Tahun 2022. Hingga saat ini, Kabupaten Buleleng telah memiliki 6 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 12 Sekolah Adiwiyata Nasional, 22 Sekolah Adiwiyata Provinsi, dan 75 SAK.
Sekda Buleleng Gede Suyasa menyampaikan, program adiwiyata ini pada prinsipnya menjadikan lembaga formal yakni sekolah menjadi penguat implementasi pola hidup bersih. Adiwiyata ini termasuk hingga penataan halaman, pemenuhan kriteria kebersihan, hingga memenuhi standar sanitasi sekolah. Suyasa pun mengharapkan lebih banyak sekolah di Kabupaten Buleleng bisa mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata ke depannya.
”Jika sekolahnya semakin banyak masuk kategori adiwiyata, maka tentu sekolahnya dan pola hidupnya juga makin bersih, edukasinya semakin baik,” ungkap birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Suyasa menambahkan konsep Sekolah Adiwiyata juga menyangkut tentang bagaimana edukasi dan penanaman pola hidup bersih dan cinta lingkungan bisa diwujudkan dengan keterlibatan langsung murid-murid. Sehingga pengetahuan yang dimiliki tersebut dipraktekkan. Selanjutnya, sekolah adiwiyata tingkat kabupaten ini diharapkan dapat meningkatkan level ke tingkat provinsi, nasional hingga level tertinggi sebagai sekolah adiwiyata mandiri.7k23
SAK merupakan kerja bersama dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng. Kepala DLH Gede Melandrat melaporkan, awalnya ada 34 calon SAK Tahun 2023. Namun setelah diverifikasi dan dilakukan penilaian, hanya 32 sekolah yang memenuhi syarat.
Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya 24 SAK Tahun 2022. Hingga saat ini, Kabupaten Buleleng telah memiliki 6 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 12 Sekolah Adiwiyata Nasional, 22 Sekolah Adiwiyata Provinsi, dan 75 SAK.
Sekda Buleleng Gede Suyasa menyampaikan, program adiwiyata ini pada prinsipnya menjadikan lembaga formal yakni sekolah menjadi penguat implementasi pola hidup bersih. Adiwiyata ini termasuk hingga penataan halaman, pemenuhan kriteria kebersihan, hingga memenuhi standar sanitasi sekolah. Suyasa pun mengharapkan lebih banyak sekolah di Kabupaten Buleleng bisa mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata ke depannya.
”Jika sekolahnya semakin banyak masuk kategori adiwiyata, maka tentu sekolahnya dan pola hidupnya juga makin bersih, edukasinya semakin baik,” ungkap birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Suyasa menambahkan konsep Sekolah Adiwiyata juga menyangkut tentang bagaimana edukasi dan penanaman pola hidup bersih dan cinta lingkungan bisa diwujudkan dengan keterlibatan langsung murid-murid. Sehingga pengetahuan yang dimiliki tersebut dipraktekkan. Selanjutnya, sekolah adiwiyata tingkat kabupaten ini diharapkan dapat meningkatkan level ke tingkat provinsi, nasional hingga level tertinggi sebagai sekolah adiwiyata mandiri.7k23
Komentar