Studi Kelayakan dan Amdal Ditarget Selesai Tahun Ini
Proyek Jalan Lingkar Barat Jimbaran
Trase Jalan Lingkar Barat Jimbaran direncanakan memiliki panjang sekitar 1,6 kilometer.
MANGUPURA, NusaBali
Rencana pengembangan Jalan Lingkar Barat Jimbaran mengalami kemajuan setelah memasuki tahap sosialisasi. Tahap sosalisasi ini dimaksudkan untuk menerima masukan dari masyarakat atas studi kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang tengah disusun.
“Saat ini kita masih berada pada tahap penyusunan studi kelayakan dan amdal untuk rencana kegiatan pembangunan Jalan Lingkar Barat Jimbaran. Tahap sosialisasi yang kami lakukan melibatkan warga sekitar, masyarakat, dan pelaku usaha di sana,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Made Suardika, Senin (27/11) siang.
Dikatakan, sosialisasi yang digelar di Ruang Rapat LPD Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan pada Jumat (24/11) lalu dilakukan agar masyarakat memberikan masukan terkait studi kelayakan dan amdal. “Jadi kami sedang mencari masukan dari warga dan masyarakat yang menjadi pelaku usaha di Jimbaran. Respons yang baik dari masyarakat sangat membantu kami dalam menentukan alternatif terbaik yang akan diambil untuk proyek ini,” kata Suardika.
Dalam kegiatan sosialisasi, lanjut Suardika, ada beberapa masukan terutama terkait akses keluar subway di area pemelisan yang merupakan tempat untuk prosesi upacara. “Kami akan mengevaluasi dan mempertimbangkan ulang lokasi tersebut untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Proyek Jalan Lingkar Barat Jimbaran dijadwalkan menyelesaikan studi kelayakan dan amdal pada tahun ini. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pengembangan ide dan DED sebelum memasuki tahap pengerjaan fisik pada tahun anggaran berikutnya.
Lanjut Suardika, salah satu alternatif yang diajukan adalah pembangunan terowongan atau subway. Sementara, trase Jalan Lingkar Barat Jimbaran direncanakan dari arah selatan, mulai dari cafe 19 menuju ke cafe 9, dengan panjang total sekitar 1,6 kilometer. Terowongan yang diusulkan diletakkan di bawah pasir, dengan estimasi panjang sekitar 1,4 kilometer. Suardika juga menegaskan bahwa desain trase dan terowongan masih dalam tahap studi kelayakan dan hasilnya akan menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut.
“Total biaya proyek dan perincian teknisnya masih akan diumumkan setelah alternatif yang paling memungkinkan dipilih,” kata Suardika.
“Kalau untuk pembagunan jalan ini misal ada lahan milik warga yang dibebaskan tentunya ada pembebasan lahannya. Ini kita belum sampai di sana, studi kemarin baru mencari karakteristik seperti apa. Kemudian nanti apa yang kita setujui bersama itu baru kelihatan nanti bahwa ada lahan warga yang terkena amdal atau tidak,” jelasnya.
Suardika juga menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah pemerintah dalam mengatasi kemacetan di Jimbaran, sejalan dengan proyek Jalan Lingkar Selatan yang tengah berlangsung. Dia berharap proyek ini dapat menjadi hasil kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi, sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan yang telah disepakati bersama.
“Ini upaya pemerintah upaya mengatasi kemacetan yang ada di sana. Kemudian apa yang sudah disepakati soal perencanaan ini yang merupakan keinginan masyarakat agar benar-benar didukung saat pelaksanaannya nanti,” harapnya. 7 ol3
1
Komentar