Mahal, RI Batal Impor Beras dari China
JAKARTA, NusaBali - Pemerintah batal mengimpor 1 juta ton beras dari China karena harga yang kemahalan.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah akan mengimpor beras dari Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
"Enggak ada (dari China). Enggak masuk harganya. Enggak (jadi dari China), dari Myanmar malahan," kata Arief di Istana Kepresidenan, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (29/11).
Arif mengatakan total beras impor dari Myanmar sebanyak 100 ribu ton dari total kuota beras impor tambahan tahun ini sebanyak 1,5 juta ton.
Arief menjelaskan dari kuota 1,5 juta beras impor tambahan tahun ini yang sudah masuk sebanyak 1 juta ton. Sisanya ditargetkan rampung masuk pertengahan Januari 2024.
Dari 1 juta ton beras impor yang sudah masuk, mayoritas berasal dari Thailand dan Vietnam.
"Paling besar dari Vietnam sama Thailand Sekitar 40 : 40, sisanya 20 dari negara lain. Jadi 80 persen dari Vietnam dan Thailand," kata Arief.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sebelumnya mengatakan China siap membantu Indonesia memenuhi kebutuhan beras di masa paceklik El Nino.
Budi mengatakan Negeri Tirai Bambu tersebut sudah berkomitmen untuk menggelontorkan 1 juta ton beras demi membantu Indonesia. Tawaran bantuan itu sudah disampaikan Presiden China Xi Jinping ke Jokowi.
"Kemarin Presiden (Jokowi) dengan Presiden China sudah berbicara dan dari China itu siap membantu Indonesia di kala Indonesia membutuhkan. China siap membantu sebanyak 1 juta ton," kata Budi di Tanjung Priok, Kamis (12/10) siang.
Budi mengatakan tawaran dari China itu merupakan angin segar bagi Indonesia yang tengah berupaya memperkuat cadangan berasnya.
Apalagi, tawaran diberikan saat India, salah satu pemasok utama beras Indonesia menutup keran ekspornya.
"Saya sampaikan kita harus sering berterima kasih bahwa ada negara yang masih menyediakan dan mau mengekspor berasnya untuk kepentingan Indonesia. Memang India masih menutup ekspornya, jadi kita tidak dapat dari India," katanya. 7
Komentar