Caleg Diminta Siapkan Mental, Siap Menang dan Kalah
DENPASAR, NusaBali - Masa kampanye Pemilu 2024, baik untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) telah dimulai pada, Selasa (28/11)
Tak terkecuali para calon anggota legislatif (Caleg) di Bali pun akan mulai melancarkan aksi menyentuh pikiran dan hati calon pemilih. Mereka diharapkan menyiapkan mental, siap menang dan siap kalah.
Hal itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ kepada NusaBali, Selasa (28/11). Dokter Basudewa mengungkapkan, pada perhelatan pesta demokrasi lima tahun lalu (Pemilu 2019) sejumlah caleg sempat berkonsultasi dengan dirinya karena mengalami depresi karena gagal mendapatkan kursi dewan. Meski demikian tidak ada dari mereka yang harus sampai dirawat di RSJ Provinsi Bali di Bangli.
"Tahun-tahun sebelumnya nggak begitu banyak yang mengalami masalah caleg- calegnya. Tempat saya lima tahun lalu nggak ada, tapi kalau konsultasi di tempat praktek pribadi ada saja, kan biasa cemas depresi karena gagal," ungkap dr Basudewa. Dia yakin para caleg yang akan berlaga dalam Pemilu nanti pasti berusaha mengatur mentalnya untuk siap menang ataupun sebaliknya siap kalah. Dengan prinsip demikian maka akan mengurangi dampak psikologis menghadapi apapun hasil yang diterima nanti.
Ia menambahkan, para caleg sebaiknya mengikuti proses Pemilu dengan cara baik, jujur, dan bermartabat. Menjadikan kontestasi Pemilu sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan niatan seperti tersebut, ia yakin jikapun hasilnya nanti tidak sesuai harapan maka tidak akan menjadi sebuah kekecewaan yang besar. Sebaliknya, jika menjadi caleg dengan motivasi sekadar untuk keuntungan pribadi diselubungi dengan janji-janji manis, dr Basudewa menyebut hal itu akan memberikan kekecawaan yang teramat berat jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
"Jadi saran saya itu siapkan diri, mental, dengan cara fokus, tidur baik, olahraga baik, komunikasi, dan menyiapkan diri untuk menang maupun menyiapkan diri untuk kalah," tandas dr Basudewa. 7 cr78
Hal itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ kepada NusaBali, Selasa (28/11). Dokter Basudewa mengungkapkan, pada perhelatan pesta demokrasi lima tahun lalu (Pemilu 2019) sejumlah caleg sempat berkonsultasi dengan dirinya karena mengalami depresi karena gagal mendapatkan kursi dewan. Meski demikian tidak ada dari mereka yang harus sampai dirawat di RSJ Provinsi Bali di Bangli.
"Tahun-tahun sebelumnya nggak begitu banyak yang mengalami masalah caleg- calegnya. Tempat saya lima tahun lalu nggak ada, tapi kalau konsultasi di tempat praktek pribadi ada saja, kan biasa cemas depresi karena gagal," ungkap dr Basudewa. Dia yakin para caleg yang akan berlaga dalam Pemilu nanti pasti berusaha mengatur mentalnya untuk siap menang ataupun sebaliknya siap kalah. Dengan prinsip demikian maka akan mengurangi dampak psikologis menghadapi apapun hasil yang diterima nanti.
Ia menambahkan, para caleg sebaiknya mengikuti proses Pemilu dengan cara baik, jujur, dan bermartabat. Menjadikan kontestasi Pemilu sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan niatan seperti tersebut, ia yakin jikapun hasilnya nanti tidak sesuai harapan maka tidak akan menjadi sebuah kekecewaan yang besar. Sebaliknya, jika menjadi caleg dengan motivasi sekadar untuk keuntungan pribadi diselubungi dengan janji-janji manis, dr Basudewa menyebut hal itu akan memberikan kekecawaan yang teramat berat jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
"Jadi saran saya itu siapkan diri, mental, dengan cara fokus, tidur baik, olahraga baik, komunikasi, dan menyiapkan diri untuk menang maupun menyiapkan diri untuk kalah," tandas dr Basudewa. 7 cr78
Komentar