PT Bali CMPP Kebut Penambahan Alat
Jelang Operasional 60 Persen TPST di Desember 2023
TPST Kesiman Kertalangu ditarget mampu mengolah sampah 270 ton per hari mulai 1 Desember 2023. Sementara TPST Padangsambian Kaja mengelola sebanyak 72 ton per hari mulai akhir Desember 2023.
DENPASAR, NusaBali
PT Bali CMPP masih melakukan proses penambahan alat untuk operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur. Penambahan alat tersebut dikebut menjelang operasional 60 persen pada Desember 2023.
Public dan Government Relation PT Bali CMPP Andrean Raditha, Rabu (29/11), mengemukakan operasional normal untuk dua TPST yakni TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur dan TPST Padangsambian Kaja, Denpasar Barat ini akan dilakukan Desember. Operasional tersebut ditarget resmi diterapkan untuk 60 persen sampah diolah dari kapasitas masing-masing TPST.
Untuk TPST Kesiman Kertalangu ditarget mampu mengolah sampah 270 ton dari kapasitas 450 ton per hari mulai 1 Desember 2023. Sementara untuk TPST Padangsambian Kaja mengelola sebanyak 72 ton dari kapasitas 120 ton per hari mulai akhir Desember 2023.
Menurut Adit, sapaan Andrean Raditha, untuk operasional 60 persen TPST Kesiman Kertalangu per 1 Desember ada sedikit keterlambatan. Hal itu disebabkan keterlambatan kedatangan mesin dari vendor yang mengakibatkan proses penambahan dan pemasangan mesin juga harus mundur.
“Mesin datangnya mundur karena adanya keterlambatan kedatangan mesin dan proses fabrikasi oleh vendor. Namun kita harapkan pada Desember tetap akan mencapai operasional 60 persen,” ucap Adit.
Menurutnya, untuk TPST Padangsambian target akhir Desember berjalan 60 persen tetap dipastikan terlaksana. Menurutnya, pada awal hingga pekan ke-3 November 2023, TPST Padangsambian sudah mampu mengolah sampah sekitar 40-45 ton per hari.
Namun sejak akhir November ini ada penurunan produksi dikarenakan perbaikan dan perakitan mesin-mesin tambahan untuk persiapan operasional 60 persen pada akhir Desember. “Untuk saat ini ada penurunan pengolahan karena perbaikan dan perakitan mesin-mesin tambahan untuk penyempurnaan,” kata Adit.
Sementara untuk di TPST Tahura masih berproses pada mesin yang didatangkan dari Jawa Timur. Akan tetapi, target 60 persen pada Maret 2024 dipastikan tercapai. TPST Tahura bisa mengolah sampah dengan kapasitas 450 ton, sama dengan TPST Kesiman Kertalangu. 7 mis
PT Bali CMPP masih melakukan proses penambahan alat untuk operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur. Penambahan alat tersebut dikebut menjelang operasional 60 persen pada Desember 2023.
Public dan Government Relation PT Bali CMPP Andrean Raditha, Rabu (29/11), mengemukakan operasional normal untuk dua TPST yakni TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur dan TPST Padangsambian Kaja, Denpasar Barat ini akan dilakukan Desember. Operasional tersebut ditarget resmi diterapkan untuk 60 persen sampah diolah dari kapasitas masing-masing TPST.
Untuk TPST Kesiman Kertalangu ditarget mampu mengolah sampah 270 ton dari kapasitas 450 ton per hari mulai 1 Desember 2023. Sementara untuk TPST Padangsambian Kaja mengelola sebanyak 72 ton dari kapasitas 120 ton per hari mulai akhir Desember 2023.
Menurut Adit, sapaan Andrean Raditha, untuk operasional 60 persen TPST Kesiman Kertalangu per 1 Desember ada sedikit keterlambatan. Hal itu disebabkan keterlambatan kedatangan mesin dari vendor yang mengakibatkan proses penambahan dan pemasangan mesin juga harus mundur.
“Mesin datangnya mundur karena adanya keterlambatan kedatangan mesin dan proses fabrikasi oleh vendor. Namun kita harapkan pada Desember tetap akan mencapai operasional 60 persen,” ucap Adit.
Menurutnya, untuk TPST Padangsambian target akhir Desember berjalan 60 persen tetap dipastikan terlaksana. Menurutnya, pada awal hingga pekan ke-3 November 2023, TPST Padangsambian sudah mampu mengolah sampah sekitar 40-45 ton per hari.
Namun sejak akhir November ini ada penurunan produksi dikarenakan perbaikan dan perakitan mesin-mesin tambahan untuk persiapan operasional 60 persen pada akhir Desember. “Untuk saat ini ada penurunan pengolahan karena perbaikan dan perakitan mesin-mesin tambahan untuk penyempurnaan,” kata Adit.
Sementara untuk di TPST Tahura masih berproses pada mesin yang didatangkan dari Jawa Timur. Akan tetapi, target 60 persen pada Maret 2024 dipastikan tercapai. TPST Tahura bisa mengolah sampah dengan kapasitas 450 ton, sama dengan TPST Kesiman Kertalangu. 7 mis
1
Komentar