Jembrana Masih Diusik Kekeringan
Hujan yang sempat terjadi, masih termasuk fase awal musim hujan, sehingga masih ada wilayah yang kekurangan air.
NEGARA, NusaBali
Memasuki awal musim hujan saat ini, masalah kekeringan atau krisis air bersih sudah mulai berkurang di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana. Namun ada beberapa wilayah yang masih dilanda kekeringan sehingga tetap harus dibantu air bersih.
Salah satu wilayah yang masih kekeringan itu adalah di Banjar Pangkung Jajang, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana. Di banjar tersebut, ada sekitar 20 kepala keluarga (KK) yang mengalami krisis air bersih. Mereka kembali dibantu sebanyak 3.000 liter air bersih yang didistribusikan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Kamis (30/11).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, hujan yang sempat terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, masih termasuk fase awal musim hujan. Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan diperkirakan akan semakin meningkat mulai bulan Desember. "Karena baru awal, masih ada yang kesulitan air. Tetapi sekarang sudah agak berkurang," ujar Agus Artana.
Beberapa hari sebelumnya, Agus Artnana mengaku, jajaranya sempat kembali turun mendistribusikan air bersih ke beberapa wilayah. Diantaranya ke Lingkungan Dewasana dan Lingkungan Pancardawa di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, yang sudah mengalami krisis air bersih sejak pertengahan Agustus lalu. Namun untuk intensitas permintaan air bersih seperti di Pendem itu sudah mulai berkurang.
"Sebelumnya yang di Pendem (Lingkungan Dewasana dan Lingkungan Pancardawa) hampir setiap hari atau maksimal dua hari ada permintaan air. Tetapi sekarang bisa empat sampai lima hari baru ada permintaan," ucap Agus Artnana yang definitif menjabat sebagai Sekretaris BPBD Jembrana ini.
Sesuai catatan BPBD Jembrana per tanggal 16 Agustus hingga per tanggal 30 November kemarin, sudah ada sebanyak 537.900 liter air bersih yang telah didistribusikan ke sejumlah wilayah Jembrana. Setiap ada permohonan dari pihak desa/kelurahan, Agus Artana mengaku tetap siap untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih. 7ode
Komentar