PHDI Bali Minta Pura di IKN Tak Bali Sentris
DENPASAR, NusaBali - Saat ini pembangunan pura di Ibu Kota Negara atau IKN tengah berlangsung. Pura ini diharapkan tidak menjadi Bali sentris. Baik dari segi bangunan, hingga pelaksanaan upacara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak saat diwawancarai Kamis (30/11). Kenak menambahkan, meskipun demikian, semua harus berdasarkan pada pakem sastra. Sementara itu, karena pura ini untuk nusantara, kemungkinan pura ini akan memiliki status sebagai pura kahyangan jagat.
"Kami berharap pura yang ada di IKN itu tidak menjadi Bali sentris dan harus mengadopsi kearifan lokal di sana, dari bangunan, tata ruang di sana, bentuk pelinggih termasuk upakara nantinya," kata Kenak.
Sehingga untuk upacara yang dilakukan setingkat tawur. "Tingkatan upacaranya sudah dibahas dalam Pasamuhan Agung kemarin. Minimal setingkat tawur, tapi nanti apakah setingkat dengan Panca Bali Krama atau seperti apa, kan ditentukan nanti," katanya.
Namun tetap jenis atau model tawur tersebut mengadopsi kearifan lokal. "Jangan sampai tawur dari Bali semua, harus ada kearifan lokal dan mencerminkan nusantara," katanya.
Selain itu, rekomendasi untuk nama pura pun sudah ada. "Beberapa usulan nama sudah mengerucut, namun belum tentu jadi keputusan, nanti mungkin di Mahasabha atau Paruman Agung berikutnya ada penetapan," katanya.
Adapun rekomendasi nama pura itu yakni Pura Jagatnata Batara Agung Dewa Sakti Nusantara. Meskipun ada rekomendasi, namun Kenak mengatakan nanti penetapannya adalah kewenangan Sabha Pandita.7 mis
"Kami berharap pura yang ada di IKN itu tidak menjadi Bali sentris dan harus mengadopsi kearifan lokal di sana, dari bangunan, tata ruang di sana, bentuk pelinggih termasuk upakara nantinya," kata Kenak.
Sehingga untuk upacara yang dilakukan setingkat tawur. "Tingkatan upacaranya sudah dibahas dalam Pasamuhan Agung kemarin. Minimal setingkat tawur, tapi nanti apakah setingkat dengan Panca Bali Krama atau seperti apa, kan ditentukan nanti," katanya.
Namun tetap jenis atau model tawur tersebut mengadopsi kearifan lokal. "Jangan sampai tawur dari Bali semua, harus ada kearifan lokal dan mencerminkan nusantara," katanya.
Selain itu, rekomendasi untuk nama pura pun sudah ada. "Beberapa usulan nama sudah mengerucut, namun belum tentu jadi keputusan, nanti mungkin di Mahasabha atau Paruman Agung berikutnya ada penetapan," katanya.
Adapun rekomendasi nama pura itu yakni Pura Jagatnata Batara Agung Dewa Sakti Nusantara. Meskipun ada rekomendasi, namun Kenak mengatakan nanti penetapannya adalah kewenangan Sabha Pandita.7 mis
1
Komentar