Ada yang Bermula dari Perkumpulan Suka Duka Ngaben
Dibalik Marak ATV Adventure di Desa Wisata
DENPASAR, NusaBali - All Terrain Vehicle (ATV) Tour merupakan salah satu atraksi wisata modern yang butuh investasi tidak sedikit. Bayangkan, harga 1 unit ATV mencapai puluhan juta rupiah. Disusul biaya operasional seperti BBM, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan dan lainnya.
Namun tidak semua Perusahaan (operator) ATV hadir dengan tujuan pure bisnis dengan modal nyodog (kontan). Ada juga yang tujuan awal mencari dana untuk kepentingan ‘patus’ (iuran suka-duka) untuk biaya upacara Ngaben.
Salah satunya di Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
“Itu sudah cukup lama, sekitar 11 tahun lalu,” cerita I Wayan Wismayana,41, manager Green Bali Adventure, operator ATV yang bercikal bakal dari sekaa ngaben di Desa Adat Silakarang, Desa Singapadu Kaler.
Namanya sekaa atau paguyuban tersebut adalah Sekaa Sarwa Guna Yadnya. Anggotanya 105 orang. “Bertujuan membantu anggota yang melaksanakan upacara ngaben, melalui patus (iuran) uang suka-duka,” cerita Wismayana kepada NusaBali, Kamis (30/11).
Setiap anggota sekaa bayar patus Rp100 ribu. Karena jumlah sekaa 105 orang, sekali iuran terkumpul Rp10,5 juta. Tentu jumlahnya akan berkelipatan, kalau anggota sekaa yang ngaben lebih dari seorang. Misalnya kalau 2 orang anggota yang ngaben, anggota bayar patus Rp 10, 5x2 = Rp21 juta.
“Itu kan lumayan juga jumlahnya,” terang Wismanaya, pria yang juga pemahat ini.
Karena itulah sekaa berikhtiar dan rembug mencari jalan agar memiliki kegiatan dan pendapatan. “Sepakat membuat usaha ATV tour,” lanjut. ATV dipilih, karena dinilai punya prospek menjanjikan.
Menurut Wismanaya, di saat baru buka mereka bermodal 20 unit ATV. Modalnya berasal dari penjualan saham. Perlembar saham dijual Rp15juta. Pemegang saham usaha ATV tour merupakan anggota sekaa ngaben.
Dari 20 unit, kini sudah berkembang menjadi 60 unit ATV. Jumlah karyawan tidak kurang dari 50 orang. Mulai tenaga administrasi, tour leader atau pemandu lapangan, mekanik, personel resto, praperation atau persiapan dan personel security atau satpam.
”Sebagian besar warga di sini,” ujar Wismanaya.
Sesuai keinginan patus yang dibayar sekaa Sarwa Guna Yadnya sudah jauh berkurang. Pengurangannya secara bertahap. Dari yang sebelumnya sebesar Rp100 ribu, kini hanya membayar patus Rp25.000.
”Jadi sudah diringankan sekarang,” kata Wismanaya.
Namun dalam menjalankan bisnis ini tak selalu berjalan mulus. Pada saat pandemi Covid-19, ATV tour juga terdampak berat. Untunglah, pihak pengelola bersama karyawan berusaha bertahan. Mereka melakukan pemasaran secara online. Akhirnya ada juga tamu-tamu domestik yang datang, menikmati adventure dengan ATV tour.
“Ya istilahnya, biar mesin hidup, agar tak karatan,” ujarnya.
Kini situasi pariwisata sudah kembali ke arah normal. Wisatawan, baik manca negara dan domestik, ramai menikmati ATV tour, dengan segala tantangannya. K17.
1
Komentar