Bawaslu Diminta Tegakkan Aturan
Komisi II Sebut Pemilu 2024 akan Penuh Dinamika
Pemilu 2024 mendatang akan sangat penuh dinamika sehingga akan muncul potensi ketidakdamaian
JAKARTA, NusaBali
Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi Pemilu, Guspardi Gaus berharap Pemilu 2024 dilaksanakan secara demokratis, jujur dan adil (Jurdil). Kemudian dilaksanakan pula dengan langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber). Untuk itu, Guspardi mengingatkan penyelenggara Pemilu harus taat hukum dan tegak lurus dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Bila itu dilaksanakan, Guspardi yakin Pemilu pasti berjalan dengan penuh kedamaian. Dia pun, terus mengaungkan hal tersebut. Bahkan, saat rapat dengar pendapat di DPR RI, pihaknya menyampaikan agar Pemilu bisa berjalan damai, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus berani menegakkan aturan.
“Semiggu yang lalu, kami melakukan RDP (Rapat Dengar Pendapat). Saya tekankan, supaya Pemilu berjalan damai, Bawaslu harus punya keberanian menegakkan aturan-aturan dalam masa atau suasana kampanye dari 28 November 2023-10 Februari 2024,” ujar Guspardi dalam Dialektika Demokrasi bertema ‘Pemilu Berlangsung Damai akan Melahirkan Pemimpin Penuh Kedamaian’ di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Kamis (30/11).
Lanjut Guspardi, Pemilu 2024 mendatang akan sangat penuh dinamika sehingga akan muncul potensi ketidakdamaian. Terlebih, jika Bawaslu menyikapi pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu dengan tebang pilih.
“Makanya, saya sangat tegas agar Bawaslu harus punya keberanian dan tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran baik calon presiden atau peserta pemilu lainnya, termasuk para calon legislatif (caleg),” ujar pria dari Fraksi PAN ini.
Kunci agar Pemilu berjalan damai, lanjut Guspardi, juga tidak hanya dibebankan kepada Bawaslu saja. Melainkan semua pihak, salah satunya media. Lantaran mata pena mereka sampai ke lorong-lorong dan dusun-dusun. Tulisan mereka (media,red) di baca oleh masyarakat di sana.
Untuk itu, Guspardi berharap media harus memainkan peranannya. “Gunanya apa? Goalnya adalah agar Pemilu damai, sehingga menghasilkan pemimpin yang penuh kedamaian,” terang Guspardi.
Sementara Pengamat Politik dari Unpad, Bandung, Jawa Barat, Idil Akbar mengatakan, Pemilu damai untuk melahirkan pemimpin yang damai memang perlu dipikirkan strateginya. “Saya mengambil satu kesimpulan, inti penting dalam sebuah Pemilu itu adalah keadilan dan kesetaraan. Kalau sudah muncul ketidakadilan, apalagi jika itu memang dipaksakan, maka saya tidak yakin akan mendapatkan sebuah Pemilu yang damai dan sulit mendapatkan pemimpin yang damai," jelas Idil Akbar. k22
Komentar