Perbaikan Meru Tumpang Lima dengan Sistem Katrol
Penataan Pura Watu Klotok di tahun 2024 dengan anggaran Rp 12 miliar.
SEMARAPURA, NusaBali
Plt Bupati Klungkung I Made Kasta bersama Sekda Klungkung Anak Agung Gde Lesmana memimpin rapat koordinasi terbatas upaya penanganan Meru Tumpang Lima Pura Watu Klotok yang miring. Rapat digelar di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung, Kamis (30/11). Mengantisipasi agar kerusakan meru tidak semakin parah, Made Kasta menyarankan segera melakukan perbaikan. Caranya dengan menggunakan katrol yakni mengangkat atap sehingga bisa melakukan perbaikan pada bagian dasar.
Made Kasta menjelaskan, dengan menggunakan katrol, diharapkan biaya perbaikan lebih kecil dibandingkan dengan membongkar total bangunan. Saat musim hujan disertai angin kencang dikhawatirkan terjadi kerusakan lebih parah yakni seluruh bangunan roboh. “Dinas terkait agar secepatnya terjun ke lapangan melakukan kajian perbaikan dengan sistem katrol,” pinta Made Kasta. Kadis Kebudayaan Klungkung Ketut Suadnyana mengatakan, Pura Watu Klotok di Desa Tojan, Kecamatan Klungkung akan ditata pada tahun 2024 dengan anggaran Rp 12 miliar.
Mengingat waktu penataan masih sebulan lagi, ditakutkan kerusakan meru lebih parah. Saat ini mengantisipasi meru tidak roboh, prajuru pura menyangga meru setinggi lebih dari 10 meter itu dengan bambu. Meru Tumpang Lima Pura Watu Klotok mengalami kemiringan sejak Februari 2023 lalu. Plt Bupati Klungkung Made Kasta meninjau ke lokasi, Selasa (28/11). Made Kasta turun bersama Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada.
Menurut Pamangku Pura Watu Klotok, Ketut Suantika, jika ada angin kencang, bangunan Meru Tumpang Lima sampai bergoyang. Terdengar suara seperti suara retakan sehingga dikhawatirkan roboh. “Prajuru pura berinisiatif menopang Meru Tumpang Lima dengan bambu agar tidak sampai roboh,” ujar Jro Mangku Ketut Suantika. Meru Tumpang Lima itu terakhir diperbaiki pada 4 tahun lalu. Kontruksi bangunan kurang kuat, membuat bangunan kembali rusak. 7 wan
Komentar