Gabah Petani untuk Cadangan Pangan
PD Swatantra akan menerapkan konsep dari hulu ke hilir melakukan pengambilan gabah langsung dari petani sebagai penyiapan cadangan pangan.
SINGARAJA, NusaBali
Penyiapan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) beras yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Swatantra, tahun depan akan berubah pola. Semula PD Swatantra mengambil beras dari penyosohan yang ada di Buleleng. Namun tahun depan penyiapan CPPD akan dilakukan dari hulu ke hilir, dengan pengambilan gabah langsung dari petani.
Dirut PD Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto, Minggu (3/12), mengatakan pengambilan gabah dari petani akan dimulai bulan Desember 2023 ini. Sedangkan pada tahun 2024 mendatang penyerapan gabah petani akan dilakukan sebanyak delapan kali. Rencana akan terserap 166.000 ton gabah petani.
Bobi menjelaskan perubahan pola penyerapan produksi beras Buleleng dilakukan karena harga beras terus mengalami kenaikan. Selain itu banyak gabah-gabah petani Buleleng yang dijual pengepul ke Pulau Jawa. Lalu gabah-gabah itu kembali menjadi produk beras merk luar pulau yang dipasarkan dan dibeli masyarakat Buleleng.
Penyerapan gabah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan beras di Buleleng. Selain itu harga jual juga dapat ditekan karena tidak memerlukan biaya pengiriman. “Nanti kita akan bekerjasama dan menghidupkan kembali penyosohan-penyosohan kecil yang ada di masyarakat yang selama ini belum produktif,” ucap Bobi.
PD Swatantra pun sedang mengupayakan gudang penyimpanan yang lebih representatif. Selain juga menyiapkan skema Pemerataan pemasaran menyentuh seluruh konsumen di Buleleng. Menurut Bobi dalam pengendalian inflasi dan pengendalian harga bahan pokok, PD Swatantra menyiapkan sejumlah komoditas. Mulai dari beras, minyak goreng, gula padi, bawang merah dan bawang putih.
Penyediaan komoditas bahan pokok ini langsung diserap dari petani. Namun jika tidak ada produksi di Buleleng seperti minyak goreng dan gula pasir diambil dari Food Station di Jakarta. Sedangkan telur ayam ras dan bawang putih bekerjasama dengan Perumda Kabupaten penghasil di Bali. Sejumlah kebutuhan pokok tersebut didistribusikan melalui gerai yang dibuka setiap hari di Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri. 7k23
Penyiapan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) beras yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Swatantra, tahun depan akan berubah pola. Semula PD Swatantra mengambil beras dari penyosohan yang ada di Buleleng. Namun tahun depan penyiapan CPPD akan dilakukan dari hulu ke hilir, dengan pengambilan gabah langsung dari petani.
Dirut PD Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto, Minggu (3/12), mengatakan pengambilan gabah dari petani akan dimulai bulan Desember 2023 ini. Sedangkan pada tahun 2024 mendatang penyerapan gabah petani akan dilakukan sebanyak delapan kali. Rencana akan terserap 166.000 ton gabah petani.
Bobi menjelaskan perubahan pola penyerapan produksi beras Buleleng dilakukan karena harga beras terus mengalami kenaikan. Selain itu banyak gabah-gabah petani Buleleng yang dijual pengepul ke Pulau Jawa. Lalu gabah-gabah itu kembali menjadi produk beras merk luar pulau yang dipasarkan dan dibeli masyarakat Buleleng.
Penyerapan gabah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan beras di Buleleng. Selain itu harga jual juga dapat ditekan karena tidak memerlukan biaya pengiriman. “Nanti kita akan bekerjasama dan menghidupkan kembali penyosohan-penyosohan kecil yang ada di masyarakat yang selama ini belum produktif,” ucap Bobi.
PD Swatantra pun sedang mengupayakan gudang penyimpanan yang lebih representatif. Selain juga menyiapkan skema Pemerataan pemasaran menyentuh seluruh konsumen di Buleleng. Menurut Bobi dalam pengendalian inflasi dan pengendalian harga bahan pokok, PD Swatantra menyiapkan sejumlah komoditas. Mulai dari beras, minyak goreng, gula padi, bawang merah dan bawang putih.
Penyediaan komoditas bahan pokok ini langsung diserap dari petani. Namun jika tidak ada produksi di Buleleng seperti minyak goreng dan gula pasir diambil dari Food Station di Jakarta. Sedangkan telur ayam ras dan bawang putih bekerjasama dengan Perumda Kabupaten penghasil di Bali. Sejumlah kebutuhan pokok tersebut didistribusikan melalui gerai yang dibuka setiap hari di Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri. 7k23
Komentar