Lantik PMR Wira Smansaya, Wabup Ipat Minta Terapkan Ilmu untuk Menolong Masyarakat
NEGARA, NusaBali - Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), melantik 24 orang anggota Palang Merah Remaja (PMR) Wira Unit SMA Negeri 1 Melaya (Smansaya) di Aula SMAN 1 Melaya, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (4/12).
Sebelum dilantik, para PMR ini telah diajarkan berbagai teori dan praktik dalam upaya memberikan pertolongan dalam situasi darurat kebencanaan oleh PMI Jembrana.
Dalam kesempatan pelantikan tersebut, Wabup Ipat memberikan apresiasi kepada para siswa/siswi yang telah dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar dengan baik hingga dapat dilantik sebagai PMR Wira. Meskipun ada sejumlah siswa tidak dapat menyelesaikan pelatihan karena sakit.
"Saya mengucapkan terima kasih atas semangat para peserta yang telah mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Walaupun ada beberapa yang tidak dapat menyelesaikan karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan," ucap Wabup Ipat.
Wabup Ipat yang juga Ketua PMI Jembrana berharap para anggota PMR Wira Unit SMAN 1 Melaya yang telah dilantik terus mengasah keterampilan dalam upaya-upaya penanggulangan bencana. Selain itu, pihaknya berharap semua keterampilan yang telah dimiliki tidak hanya diterapkan di lingkungan sekolah. Namun diharapkan juga bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Saya yakin teori yang telah didapat akan berguna ketika mengalami situasi darurat. Bukan hanya untuk diri sendiri atau keluarga, bahkan bisa membantu masyarakat di sekitarnya," ujarnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Melaya I Ketut Widia mengatakan, melalui latihan dasar dan pelantikan PMR Wira dapat menanamkan jiwa suka menolong bagi para siswanya. Ke depan, pihaknya akan berupa akan meningkatkan keikutsertaan siswa lainnya dalam kegiatan kepalangmerahan. "Ilmu dalam Palang Merah Remaja intinya adalah sikap kesukarelawanan bagi anak didik. Kami ingin menanamkan hal itu kepada anak didik kami. Selain itu, kami berharap akan ada kader lebih banyak lagi di tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.
Ketut Widia menambahkan, selama ini siswanya secara nyata telah mengimplementasikan sikap kesukarelawanan dalam masyarakat. Terutama saat ada bencana banjir yang cukup sering terjadi di wilayah Desa Melaya. "Kepedulian siswa terhadap lingkungan sudah baik. Ketika ada banjir, kami sudah terjun ke masyarakat memberikan pertolongan dan membantu membersihkan. Tidak hanya anak-anak PMR, tapi semua siswa kami libatkan," ujarnya. @ode
Komentar