Plafon SDN 3 Kukuh Jebol saat Siswa Belajar
TABANAN, NusaBali - Plafon SDN 3 Kukuh di Desa Kukuh, Kecamatan Marga jebol pada Senin (4/12) pagi. Jebolnya plafon ini nyaris menimpa siswa. Plafon jebol karena kayu rangka bangunan tersebut sudah lapuk.
Plafon bangunan yang jebol ini jadi satu bangunan terbagi menjadi tiga kelas yakni kelas IV, V dan VI. Bahkan bangunan tersebut diberlakukan double shift untuk proses pembelajaran kelas I, II, dan III.
Pemberlakukan double shift dibuat sekolah karena ruang kelas I, II dan III yang posisinya di bagian barat sedang proses perbaikan pasca atapnya ambruk Oktober tahun 2022. Atap ambruk karena bagian penyangga lapuk ditambah sarat beban air hujan. Beruntung kejadian itu tak sampai menyebabkan korban jiwa.
Atap yang ambruk ini adalah ruang belajar kelas III. Untungnya sebelum ambruk siswa sudah dipindah belajar ke perpustakaan sebagai antisipasi karena saat itu kayu penyangga sudah bengkok.
Kepala SDN 3 Kukuh Ni Nyoman Sudiratnadi mengatakan jebolnya plafon yang terbuat dari nusaboard ini berada di ruang kelas I. Jebolnya Senin pagi saat ada siswa di kelas. "Siswa tidak sampai ada yang tertimpa, hanya terpercik serpihan saja, tetapi tidak apa-apa," ujarnya.
Disebutkan plafon jebol kemungkinan karena kerangka bangunan sudah lapuk. Sebenarnya sudah mendapat perbaikan, namun hanya sulam tambal saja. "Perihal ini sudah kami laporkan kepada aparat desa, komite untuk mencari solusi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan siswa tidak dipekenankan masuk ke dalam kelas. Syukurnya siswa sudah selesai ulangan umum. "Nanti siswa akan masuk seperti biasa namun hanya di luar kelas," katanya.
Kemudian nanti tegas dia, ketika proses belajar mengajar siswa sudah mulai, siswa kelas I, II, dan III akan belajar di ruangan kelas baru yang sebelumnya juga ambruk namun sudah mendapat perbaikan. "Kita gelar dulu upacara ulap ambe sebelum kelas digunakan," sebutnya.
Sementara itu Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto mengatakan setelah dicek ke sekolah, plafon yang jebol ini diperkirakan karena bagian kerangka yang sudah lapuk. Maklum saja bangunan sudah berusia 1978. "Kusen bangunan juga lapuk hingga jendela terlepas," tegasnya.
Untuk itu dia meminta kepada sekolah menghindari hal tak diinginkan siswa diliburkan, lagi pula siswa sudah selesai ulangan semester. "Proses belajar mengajar nanti bisa menggunakan bangunan baru biar dilakukan double shift kembali. Bangunan yang baru sudah rampung. Januari saja sudah bisa digunakan," terang Sugianto. 7des
1
Komentar