SMPN 2 Singaraja Bangun Kantin Kejujuran
Wujudkan Model Pendidikan Anti Korupsi
SINGARAJA, NusaBali - Pendidikan anti korupsi berimbas positif bagi warga SMPN 2 Singaraja, Buleleng. Guna mewujudkan model pendidikan anti korupsi, sekolah ini mendirikan kantin kejujuran.
Sekolah tersebut juga intens meningkatkan pendidikan karakter terhadap siswa serta anti kekerasan dan perundungan. “Jadi, kami bukan sekadar mendapatkan penghargaan dari KPK. Sebagai sekolah yang melakukan pendidikan anti korupsi, terpenting implementasinya, kepada siswa dan guru, juga berimbas di masyarakat,” jelas Kasek SMPN 2 Singaraja Drs I Gede Ariyasa MPd, Senin (4/12).
Pendirian kantin kejujuran, jelas dia, untuk lebih memudahkan pelayanan kepada warga sekolah. Dengan model ini, bertransaksi tidak perlu pengawasan. Jika pihak yang berbelanja memmerlukan uang kembalian, maka uang kembalian itu bisa diambil sendiri.
‘’Di sinilah ujian kejujuran baik pada siswa, guru, dan tenaga pendidikan, saat berbelanja di kantin. Mereka akan menumbuhkan kejujuran dari lubuk hatinya paling dalam,’’ jelasnya.
Nantinya, kata Gede Ariyasa, pihak pengelola kantin bisa mengecek berapa barang yang laku dan berapa uangnya terkumpul. Angka ini yang akan mengukur atau ketahuan tingkat kejujuran para pengunjung kantin sekolah ini.
Di samping itu, SMPN 2 Singaraja memberlakukan absen sidik jari untuk guru dan pegawai. Sekolah juga mengoptimalkan pencatatan pelanggaran siswa setiap hari, dalam mengelola dana BOS (bantuan operasional sekolah) mesti transparan. Imbas lainnya, memberlakukan e-surat menuju sekolah digital. Di samping itu, menjadikan sekolah ramah anak, tanpa kekerasan dan anti perundungan.
Dengan Langkah-langkah, kata dia, memudahkan membina siswa untuk meraih prestasi. Salah satu prestasi yang mencuat dari SMPN 2 Singaraja, melalui Ni Putu Prema Pranaya Santi kelas VIII/1, juara Lomba Essai Tingkat Nasional di Universitas Negeri Hindu Denpasar, 25 November 2023, dengan judul essai, WEPU (web edukasi polusi udara).
60 guru dan 1.120 siswa dibagi 33 rombongan belajar yang merasakan dampak dari pendidikan anti korupsi. Jika terjadi kekurangan, tinggal melakukan evaluasi, selanjutnya setiap tahun hanya memperkenalkan pendidikan anti korupsi kepada siswa baru.
Siswa baru akan lebih mudah menghayati dan mengamalkan pendidikan anti korupsi, dengan cara meneladani kakak kelasnya. “Implementasi pendidikan anti korupsi telah jadi komitmen bersama,” jelas mantan Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem 2011-2017.
Sebelumnya, KPK menetapkan tiga sekolah yang meraih penghargaan di tahun 2023, di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto 8, Jakarta Selatan, Kamis (30/11). Tiga sekolah ini, yakni SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, SMPN 2 Singaraja dan SMAN 2 Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.7k16
1
Komentar