Satu Santriwati Korban Longsor Masih Dirawat
Petaka Saat Ambil Air Hujan untuk Mandi
AMLAPURA, NusaBali - Satu santriwati korban luka-luka akibat longsor atau jebolnya tembok senderan di Pondok Pesantren At-Taqwiim Banjar Kampung Anyar, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu (3/12) malam, yakni Siti Anisa,18, hingga, Selasa (5/12) kemarin masih menjalani perawatan di RSUD Karangasem.
Santriwati kelas XII Madrasah Aliyah (MA) At-Taqwiim asal Lingkungan Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem ini harus menjalani operasi di tumit kaki kanan. Sedangkan rekannya, Ulva Izzah, 18, kelas XII MA At-Taqwiim asal Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem yang juga korban luka-luka, telah diperbolehkan pulang.
"Kaki saya yang di tumit kanan kena reruntuhan batako, hingga luka, baru habis dioperasi. Saya tidak tahu entah kapan bisa pulang," jelas Siti Anisa saat ditemui di ruang Sekar Tunjung Biru B-I, RSUD Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura, Selasa kemarin. Siti Anisa kemudian menceritakan detik-detik sebelum tembok panyengker lapangan voli roboh, diawali turun hujan lebat, kemudian bersama rekannya satu kamar tidur Ulva Izzah dan Mirafsul Aulia, 17, kelas XII Madrasah Aliyah At-Taqwiim asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang meninggal di tempat, mengambil air hujan untuk kebutuhan mandi. Sebab sejak 5 bulan terakhir mereka kesulitan air.
Siti Anisa mengaku spontan bertiga mengambil air hujan setelah dapat beberapa ember, tembok dari arah timur roboh ke barat menimpa ketiga santriwati itu.
Siti Anisa mengaku hanya bagian kaki kanan yang tertindih, sedangkan rekannya Mirafsul Aulia, benar-benar terkubur seluruh badannya. "Saya jadi trauma tinggal di Asrama Putri, Pondok Pesantren At-Taqwiim yang selama ini penghuninya 90 orang santriwati," katanya.
Siti Anisa mengaku masuk Pondok Pesantren At-Taqwiim baru 2,5 tahun tinggal di asrama itu. Kemarin Siti Anisa terlihat ditunggui sang ibu Munisah. Munisah mengaku belum mengetahui sampai kapan anaknya menjalani perawatan. Di bagian lain Kepala Bidang Pelayanan RSUD Karangasem dr I Komang Wirya membenarkan pasien korban longsor atas nama Siti Anisa telah menjalani operasi di tumit kaki.
"Telah diambil tindakan operasi, sedangkan satu pasien lagi telah dipulangkan atas nama Ulva Izzah," kata Komang Wirya. Secara terpisah Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan ada rencana dari pihak BNPB melakukan kunjungan ke lokasi longsor. "Agenda kedatangan BNPB, Rabu," kata Ida Ketut Arimbawa. Dalam kunjungan nanti katanya berharap ada bantuan untuk memperkuat infrastruktur di Pondok Pesantren At-Taqwiim, sehingga musibah tanah longsor tidak terulang.
Seperti diberitakan sebanyak tiga orang santriwati (siswi) yang tengah mengambil air hujan tertimbun longsor tembok senderan lapangan voli di Pondok Pesantren At-Taqwiim, Banjar Kampung Anyar, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu (3/12) malam pukul 22.30 Wita. Akibatnya, 1 orang santriwati meninggal dan 2 santriwati lainnya mengalami luka-luka.
Santriwati yang meninggal atas nama Mirafsul Aulia,17, kelas XII Madrasah Aliah (MA) At-Taqwiim asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sedangkan dua santriwati luka-luka, yakni Ulva Izzah,18, kelas XII Madrasah Aliah At-Taqwiim asal Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem mengalami luka di kepala dan kaki kiri dan Siti Anisa,18, kelas XII Madrasah Aliah (MA) At-Taqwiim, asal Lingkungan Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, luka patah kaki kanan.
Kedua santriwati yang luka-luka masih menjalani perawatan di RSUD Karangasem. Sedangkan santriwati yang meninggal jenazahnya langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Musi, Gerokgak, Buleleng. 7 k16
"Kaki saya yang di tumit kanan kena reruntuhan batako, hingga luka, baru habis dioperasi. Saya tidak tahu entah kapan bisa pulang," jelas Siti Anisa saat ditemui di ruang Sekar Tunjung Biru B-I, RSUD Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura, Selasa kemarin. Siti Anisa kemudian menceritakan detik-detik sebelum tembok panyengker lapangan voli roboh, diawali turun hujan lebat, kemudian bersama rekannya satu kamar tidur Ulva Izzah dan Mirafsul Aulia, 17, kelas XII Madrasah Aliyah At-Taqwiim asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang meninggal di tempat, mengambil air hujan untuk kebutuhan mandi. Sebab sejak 5 bulan terakhir mereka kesulitan air.
Siti Anisa mengaku spontan bertiga mengambil air hujan setelah dapat beberapa ember, tembok dari arah timur roboh ke barat menimpa ketiga santriwati itu.
Siti Anisa mengaku hanya bagian kaki kanan yang tertindih, sedangkan rekannya Mirafsul Aulia, benar-benar terkubur seluruh badannya. "Saya jadi trauma tinggal di Asrama Putri, Pondok Pesantren At-Taqwiim yang selama ini penghuninya 90 orang santriwati," katanya.
Siti Anisa mengaku masuk Pondok Pesantren At-Taqwiim baru 2,5 tahun tinggal di asrama itu. Kemarin Siti Anisa terlihat ditunggui sang ibu Munisah. Munisah mengaku belum mengetahui sampai kapan anaknya menjalani perawatan. Di bagian lain Kepala Bidang Pelayanan RSUD Karangasem dr I Komang Wirya membenarkan pasien korban longsor atas nama Siti Anisa telah menjalani operasi di tumit kaki.
"Telah diambil tindakan operasi, sedangkan satu pasien lagi telah dipulangkan atas nama Ulva Izzah," kata Komang Wirya. Secara terpisah Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan ada rencana dari pihak BNPB melakukan kunjungan ke lokasi longsor. "Agenda kedatangan BNPB, Rabu," kata Ida Ketut Arimbawa. Dalam kunjungan nanti katanya berharap ada bantuan untuk memperkuat infrastruktur di Pondok Pesantren At-Taqwiim, sehingga musibah tanah longsor tidak terulang.
Seperti diberitakan sebanyak tiga orang santriwati (siswi) yang tengah mengambil air hujan tertimbun longsor tembok senderan lapangan voli di Pondok Pesantren At-Taqwiim, Banjar Kampung Anyar, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu (3/12) malam pukul 22.30 Wita. Akibatnya, 1 orang santriwati meninggal dan 2 santriwati lainnya mengalami luka-luka.
Santriwati yang meninggal atas nama Mirafsul Aulia,17, kelas XII Madrasah Aliah (MA) At-Taqwiim asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sedangkan dua santriwati luka-luka, yakni Ulva Izzah,18, kelas XII Madrasah Aliah At-Taqwiim asal Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem mengalami luka di kepala dan kaki kiri dan Siti Anisa,18, kelas XII Madrasah Aliah (MA) At-Taqwiim, asal Lingkungan Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, luka patah kaki kanan.
Kedua santriwati yang luka-luka masih menjalani perawatan di RSUD Karangasem. Sedangkan santriwati yang meninggal jenazahnya langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Musi, Gerokgak, Buleleng. 7 k16
1
Komentar