LSM Garda Tipikor Laporkan Mahayastra ke Polda
GIANYAR, NusaBali - Ketua DPC LSM Garda Tipikor Gianyar, Pande Nyoman Rata, 65, melaporkan Mantan Bupati Gianyar 2018-2023, Made Mahayastra ke Polda Bali, Senin (4/12).
Laporan Nomor 13/DPC.GTI Bali/XII/2023 itu ditujukan kepada Kapolda Bali, cq Dirkrimsus Polda Bali ini terkait dugaan tindak pidana pelanggaran hukum.
"Kami menduga ada 8 poin yang dilanggar. Salah satunya ketika ada pemilihan Sekda, acuannya kami pelajari. Tapi prakteknya gimana, benarkah sesuai acuan?," ungkap pria yang akrab disapa Mangku Rata ini saat jumpa media di kediamannya, Kelurahan Beng, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Selasa (5/12). Soal pembuktian, Mangku Rata mengatakan bukan kewenangannya. Namun demikian, pihaknya memastikan punya beberapa bukti petunjuk.
Pembina Garda Tipikor Bali ini berharap aparat penegak hukum serius menangani dugaan tindak pidana ini. "Kami yakin sekarang momentum yang tepat. Kami punya keyakinan saat ini aparat hukum lebih serius. Kami hanya menangkap momentum itu," jelasnya.
"Garda tipikor sifatnya pencegahan, sebagai kontrol sosial masyarakat sewajarnya beri informasi ke Penegak hukum. Sifatnya selalu asas praduga tak bersalah. Dan mendorong pada penegak hukum, kalau ada semacam informasi seperti ini agar diselidiki. Kalau misalnya informasi itu memang benar, ada ditemukan penyalahgunaan keuangan negara tentunya agar ditindak lanjuti secara serius," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Mantan Bupati Gianyar Made Mahayastra mengungkapkan setiap orang punya hak melaporkan siapapun. Bahkan dirinya merasa sudah kebal karena sudah sering mengalami hal serupa. "Masalah melaporkan itu hak semua orang dan masalah seperti ini sudah sering saya alami baik saat sebagai Ketua DPRD maupun sebagai bupati," jelasnya. Dia menghargai upaya laporan dugaan tersebut. "Ini kita hargai, namun tetap faktanya nanti yang menjadi kunci seperti apa laporan baik berupa bukti atau saksi dan lain-lainnya sebagai pendukung," tegasnya. 7 nvi
"Kami menduga ada 8 poin yang dilanggar. Salah satunya ketika ada pemilihan Sekda, acuannya kami pelajari. Tapi prakteknya gimana, benarkah sesuai acuan?," ungkap pria yang akrab disapa Mangku Rata ini saat jumpa media di kediamannya, Kelurahan Beng, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Selasa (5/12). Soal pembuktian, Mangku Rata mengatakan bukan kewenangannya. Namun demikian, pihaknya memastikan punya beberapa bukti petunjuk.
Pembina Garda Tipikor Bali ini berharap aparat penegak hukum serius menangani dugaan tindak pidana ini. "Kami yakin sekarang momentum yang tepat. Kami punya keyakinan saat ini aparat hukum lebih serius. Kami hanya menangkap momentum itu," jelasnya.
"Garda tipikor sifatnya pencegahan, sebagai kontrol sosial masyarakat sewajarnya beri informasi ke Penegak hukum. Sifatnya selalu asas praduga tak bersalah. Dan mendorong pada penegak hukum, kalau ada semacam informasi seperti ini agar diselidiki. Kalau misalnya informasi itu memang benar, ada ditemukan penyalahgunaan keuangan negara tentunya agar ditindak lanjuti secara serius," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Mantan Bupati Gianyar Made Mahayastra mengungkapkan setiap orang punya hak melaporkan siapapun. Bahkan dirinya merasa sudah kebal karena sudah sering mengalami hal serupa. "Masalah melaporkan itu hak semua orang dan masalah seperti ini sudah sering saya alami baik saat sebagai Ketua DPRD maupun sebagai bupati," jelasnya. Dia menghargai upaya laporan dugaan tersebut. "Ini kita hargai, namun tetap faktanya nanti yang menjadi kunci seperti apa laporan baik berupa bukti atau saksi dan lain-lainnya sebagai pendukung," tegasnya. 7 nvi
Komentar