Pendapatan Anjlok, Retribusi Pasar di Tabanan Terancam Tak Terpenuhi
Pasar Dauh Pala
Desa Dauh Peken
Pungutan Retribusi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tabanan
Ni Made Murjani
TABANAN, NusaBali - Menjelang akhir 2023, pendapatan retribusi pasar di Kabupaten Tabanan terancam tidak terpenuhi. Dari target Rp 6,2 miliar, per Oktober 2023 baru tercapai Rp 3,4 miliar
Belum tercapainya target ini karena berbagai faktor, salah satunya target yang diberikan terlalu tinggi hingga sepinya masyarakat berbelanja ke pasar yang berdampak pada pedagang memilih tidak berjualan.
Di samping itu dalam hal pencapaian target retribusi pasar ini, Tabanan kehilangan sumber pendapatan yakni Pasar Sayur Baturiti. Sehingga sekarang yang dipungut retribusi ada 14 pasar yang sebelumnya 15 pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tabanan Ni Made Murjani, mengatakan secara umum belum dilakukan perekapan terkait retribusi pasar karena masih ada waktu untuk mengejar target.
Namun dari estimasi secara keseluruhan, menurut Murjani, mendekati akhir tahun
target belum tercapai. “Sampai Oktober dari target Rp 6,2 miliar baru tercapak Rp 3,4 miliar,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Selasa (5/12).
Disebutkan banyak faktor penyebab target belum bisa dicapai. Selain karena target terlalu tinggi, juga minat konsumen berbelanja ke pasar sudah menurun. Karena usaha kecil di Tabanan sudah bertumbuh. ”Seperti misalnya banyak sekarang warung sudah menyediakan kebutuhan pasar. Jadi konsumen enggan untuk berbelanja ke pasar lagi. Ditambah juga adanya pasar online,” ucap Murjani.
Lagi pula, kata Murjani, dari 14 pasar yang dipungut retribusi pendapatan maksimal tersebut hanya di angka Rp 4,2 sampai Rp 4,3 miliar. Apalagi sekarang pihaknya sudah tidak melakukan pungutan retribusi di Pasar Sayur Baturiti karena asetnya milik Pemprov Bali.
“Sekarang pendapatan retribusi pasar yang paling tinggi itu ada di Pasar Kediri. Kemudian kedua di Pasar Tabanan karena banyak ada pelunasan sewa pasar persiapan revitalisasi. Dan yang terendah pendapatan ada di Pasar Candikuning dan Pasar Dauh Pala,” beber Murjani.
Ke depan untuk mencapai target tersebut akan dilakukan kiat-kiat. Selain itu akan menyampaikan kondisi sebenarnya pasar di Tabanan sehingga target capaian belum bisa terpenuhi tiap tahun. “Di tahun 2022 capaian target juga tidak terpenuhi. Dari target Rp 6,2 miliar, yang tercapai hanya Rp 4,3 miliar semasih ada Pasar Sayur Baturiti,” tandas mantan Sekretaris Dinas Sosial Tabanan ini. 7 des
1
Komentar