Perumda BPS Ulang Proses Penjaringan
Rekanan Pembangunan SUJT Banyak Tak Lolos Prakualifikasi
Tahap awal pembangunan ducting sepanjang 47 kilometer.
DENPASAR, NusaBali
Tahap penjaringan yang dilakukan Pemkot Denpasar melalui Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar untuk membangun sarana utilitas jaringan terpadu (SUJT) atau ducting untuk kabel di bawah tanah di wilayah Kota Denpasar harus dilakukan ulang. Sebab, setelah melalui prakualifikasi hanya lolos satu rekanan yang membuat proses untuk mencari rekanan kembali diulang.
Hal ini diungkapkan Dirut Perumda BPS Denpasar Nyoman Putrawan saat menerima kunjungan Komisi II DPRD, Selasa (5/12). Kunjungan Komisi II ke Perumda BPS ini untuk melihat perkembangan pembangunan ducting kabel bawah tanah di sejumlah ruas jalan yang dirancang Pemkot Denpasar.
Putrawan dalam kesempatan tersebut mengatakan, Perumda BPS telah mendapat penugasan sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) untuk menggarap ducting.
Saat ini, pihaknya harus kembali mengulang untuk mencari rekanan. Masalahnya, tahap awal sebelumnya sudah ada tujuh rekanan yang mendaftar. Namun, setelah dilakukan prakualifikasi, hanya lolos satu rekanan.
Karena itu, proses selanjutnya yakni lelang ditunda. Karena hanya satu rekanan yang lolos prakualifikasi, sehingga tahap lelang tidak dilanjutkan. “Kami mengulang lagi untuk mencari rekanan dengan melakukan perbaikan beberapa syarat agar banyak rekanan yang bisa lolos,” ujar pejabat asal Sidakarya, Denpasar Selatan, ini.
Dia menargetkan proses ini bisa selesai minimal akhir Januari 2024. Karena dia pun berharap proyek ini bisa segera digarap. Tahap awal ini akan dirancang sepanjang 47 kilometer yang ada di beberapa ruas jalan provinsi maupun kota.
Mendengar pemaparan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Denpasar Wayan Suadi Putra didampingi beberapa anggotanya mengaku sangat mendukung rencana pembangunan ducting tersebut. Karena ini merupakan salah satu penataan wajah kota. Saat ini, kondisi yang ada cukup banyak tiang kabel optic berdiri dalam satu titik. “Ini yang kita harapkan nanti, setelah ducting ini selesai digarap, tidak ada lagi tiang yang beranak pinak di dalam satu titik,” ujar anggota Komisi II Wayan Gatra. 7 mis
Tahap penjaringan yang dilakukan Pemkot Denpasar melalui Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar untuk membangun sarana utilitas jaringan terpadu (SUJT) atau ducting untuk kabel di bawah tanah di wilayah Kota Denpasar harus dilakukan ulang. Sebab, setelah melalui prakualifikasi hanya lolos satu rekanan yang membuat proses untuk mencari rekanan kembali diulang.
Hal ini diungkapkan Dirut Perumda BPS Denpasar Nyoman Putrawan saat menerima kunjungan Komisi II DPRD, Selasa (5/12). Kunjungan Komisi II ke Perumda BPS ini untuk melihat perkembangan pembangunan ducting kabel bawah tanah di sejumlah ruas jalan yang dirancang Pemkot Denpasar.
Putrawan dalam kesempatan tersebut mengatakan, Perumda BPS telah mendapat penugasan sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) untuk menggarap ducting.
Saat ini, pihaknya harus kembali mengulang untuk mencari rekanan. Masalahnya, tahap awal sebelumnya sudah ada tujuh rekanan yang mendaftar. Namun, setelah dilakukan prakualifikasi, hanya lolos satu rekanan.
Karena itu, proses selanjutnya yakni lelang ditunda. Karena hanya satu rekanan yang lolos prakualifikasi, sehingga tahap lelang tidak dilanjutkan. “Kami mengulang lagi untuk mencari rekanan dengan melakukan perbaikan beberapa syarat agar banyak rekanan yang bisa lolos,” ujar pejabat asal Sidakarya, Denpasar Selatan, ini.
Dia menargetkan proses ini bisa selesai minimal akhir Januari 2024. Karena dia pun berharap proyek ini bisa segera digarap. Tahap awal ini akan dirancang sepanjang 47 kilometer yang ada di beberapa ruas jalan provinsi maupun kota.
Mendengar pemaparan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Denpasar Wayan Suadi Putra didampingi beberapa anggotanya mengaku sangat mendukung rencana pembangunan ducting tersebut. Karena ini merupakan salah satu penataan wajah kota. Saat ini, kondisi yang ada cukup banyak tiang kabel optic berdiri dalam satu titik. “Ini yang kita harapkan nanti, setelah ducting ini selesai digarap, tidak ada lagi tiang yang beranak pinak di dalam satu titik,” ujar anggota Komisi II Wayan Gatra. 7 mis
1
Komentar