Lakalantas Meningkat, Santunan Jasa Raharja Naik
Jumlah korban lakalantas di Bali hingga November 2023 sebanyak 3.800 orang dengan total santunan Rp 63.926.321.432. Jumlah tersebut meningkat sekitar 20,92 persen dibanding tahun lalu.
DENPASAR, NusaBali
Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Bali termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia. Laporan PT Jasa Raharja Cabang Bali, yang memberikan santunan kepada korban lakalantas, menunjukkan jumlah santunan tahun 2023 (sampai November) meningkat sebesar 20,92 persen dibanding tahun lalu.
Tercatat jumlah korban yang telah menerima santunan hingga November tahun ini sebanyak 3.800 orang dengan total nominal santunan Rp 63.926.321.432 (Rp 63,92 miliar lebih). Jumlah tersebut naik sekitar 20,92 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 52,86 miliar lebih.
Peningkatan jumlah santunan tahun ini seiring peningkatan jumlah korban meninggal sebanyak 425 orang (santunan Rp 50 juta per orang) dan korban luka-luka sebanyak 3.008 orang (santunan maksimal Rp 20 juta).
“Usia penerima dana santunan Jasa Raharja (Cabang Bali) rata-rata 26-55 tahun sebanyak 41,12 persen diikuti usia 11-25 tahun 36,06 persen, dan usia di atas 56 tahun sebesar 21,98 persen,” kata Kepala Jasa Raharja Cabang Bali Abubakar Aljufrie saat acara media gathering di Kantor Jasa Raharja Cabang Bali, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Rabu (6/12).
Abubakar mengatakan tingginya angka kecelakaan di Pulau Dewata harus segera ditangani secara bersama-sama termasuk Jasa Raharja. Adanya korban meninggal dunia ataupun mengalami luka berat telah berdampak pada pemiskinan keluarga yang ditinggalkan.
Jasa Raharja Bali, menurut Abubakar, telah melakukan sejumlah upaya mitigasi untuk ikut menekan angka lakalantas di Bali. Salah satunya dengan pengadaan sarana dan prasarana seperti pemasangan rambu-rambu baik di darat maupun perairan, kaca cembung, traffic cone, barikade hingga papan informasi kecelakaan.
Jasa Raharja Bali berkolaborasi dengan pihak kepolisian melakukan sosialisasi untuk menekan angka lakalantas. Salah satunya di sekolah-sekolah dalam rangka menanamkan berlalu lintas yang baik secara dini di kalangan pelajar.
Selain itu Jasa Raharja juga telah melakukan komunikasi dengan lembaga desa adat mengingat cukup banyak terjadi lakalantas pada saat warga tengah melaksanakan kegiatan adat. “Kami mengundang 150 tokoh lembaga adat MDA se-Kota Denpasar,” ucap Abubakar.
Menjelang masa liburan akhir tahun Jasa Raharja mengantisipasi peningkatan kepadatan lalu lintas di Bali yang juga akan meningkatkan risiko terjadinya lakalantas.
Jasa Raharja Cabang Bali ikut memonitor dan menindaklanjuti keterjaminan korban lakalantas yang terjadi pada periode Natal dan Tahun Baru 2024.
Abubakar mengemukakan pihaknya menyediakan spanduk keselamatan berlalu lintas untuk ditempatkan di titik rawan kecelakaan lalu lintas dan melaksanakan kegiatan pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis di terminal, pelabuhan, dan beberapa tempat pusat kegiatan masyarakat umum. 7 cr78
Komentar