Iluh Bali Pamerkan 'Mula' di Lorong Waktu 2023-2024
MANGUPURA, NusaBali.com - Sebanyak 10 seniwati yang tergabung dalam Iluh Bali menggelar pameran bertajuk 'Mula' yang menautkan penghujung tahun 2023 dengan awal tahun 2024.
Pameran yang mengkoneksikan makna masa lalu dan masa depan ini bakal berlangsung selama satu bulan penuh melintasi lorong waktu tahun 2023 dan 2024, 8 Desember 2023-8 Januari 2024.
Melalui pameran ini, Dyah Ayu Wulandari, Sandat Wangi, Ayu Sri Rejeki, Evy Novita, Gadis Putri Maharani, Kadek Novi Sumariani, Ketut Efrata, Mira El Amir, Nancy Ng, dan Puhanayu mengajak pengunjung melintasi lorong waktu itu.
Kata Puhanayu, salah satu pameris, 'Mula' mengajak pengunjung untuk merenung, mengenang, dan pada saat yang sama, tetap melangkah maju dengan antusiasme terhadap apa yang menunggu di masa depan.
"Kata 'Mula' sendiri kami ambil dari Bahasa Bali yang bermakna 'mamula' atau menanam. Arti ini, kami maknai sebagai sebuah proses sederhana yang mengawali sebelum mencapai masa panen di kemudian hari," ujar Puhanayu di sela persiapan pameran.
Bulan Desember menjadi sangat representatif terhadap makna 'Mula'. Bulan penutup tahun ini dinilai sebagai penghubung antara masa lalu dan harapan di masa depan.
Di samping itu, kata Dyah Ayu, pameris lainnya, Iluh Bali menapaki jejak pertama dengan pameran perdana pada Desember 2021 silam. Kala itu menjadi 'Mula' di mana Iluh Bali ditanam dan kini diandaikan sedang bertumbuh.
“Mula-mula kami menabur benih, dan pada Desember 2023 benih tersebut sedang bertumbuh dan berproses, sebagai semangat berkarya yang manunggal,” tutur Dyah Ayu.
Pameran yang berlangsung di Mana Uluwatu Restaurant & Bar, Jalan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini menawarkan karya seni rupa di berbagai medium seperti kanvas, kertas, kain, patung, buku, dan bahkan benang macrame.
Karya buku 'Lejong ke Labuan Bajo' dari Ketut Efrata misalnya. Ia melukiskan kata-kata untuk merajut kisah surgawi Labuan Bajo yang dilihat dari sudut pandang kearifan lokal penduduk aslinya.
Begitu pula karya bertajuk 'Beyond the Horizon', sebuah karya dari Nancy Ng. Karya ini mencoba menggali jawaban: apakah yang terpendam di balik garis horizon? Pertanyaan yang muncul ketika ia berada di pesisir, hamparan sawah, dan senja Pulau Dewata.
Karya-karya unik lain dari para seniwati Iluh Bali ini menanti untuk dinikmati sembari melintasi lorong waktu tahun 2023 menuju cercah masa depan di 2024 mulai Jumat (8/12/2023). *rat
Melalui pameran ini, Dyah Ayu Wulandari, Sandat Wangi, Ayu Sri Rejeki, Evy Novita, Gadis Putri Maharani, Kadek Novi Sumariani, Ketut Efrata, Mira El Amir, Nancy Ng, dan Puhanayu mengajak pengunjung melintasi lorong waktu itu.
Kata Puhanayu, salah satu pameris, 'Mula' mengajak pengunjung untuk merenung, mengenang, dan pada saat yang sama, tetap melangkah maju dengan antusiasme terhadap apa yang menunggu di masa depan.
"Kata 'Mula' sendiri kami ambil dari Bahasa Bali yang bermakna 'mamula' atau menanam. Arti ini, kami maknai sebagai sebuah proses sederhana yang mengawali sebelum mencapai masa panen di kemudian hari," ujar Puhanayu di sela persiapan pameran.
Bulan Desember menjadi sangat representatif terhadap makna 'Mula'. Bulan penutup tahun ini dinilai sebagai penghubung antara masa lalu dan harapan di masa depan.
Di samping itu, kata Dyah Ayu, pameris lainnya, Iluh Bali menapaki jejak pertama dengan pameran perdana pada Desember 2021 silam. Kala itu menjadi 'Mula' di mana Iluh Bali ditanam dan kini diandaikan sedang bertumbuh.
“Mula-mula kami menabur benih, dan pada Desember 2023 benih tersebut sedang bertumbuh dan berproses, sebagai semangat berkarya yang manunggal,” tutur Dyah Ayu.
Pameran yang berlangsung di Mana Uluwatu Restaurant & Bar, Jalan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini menawarkan karya seni rupa di berbagai medium seperti kanvas, kertas, kain, patung, buku, dan bahkan benang macrame.
Karya buku 'Lejong ke Labuan Bajo' dari Ketut Efrata misalnya. Ia melukiskan kata-kata untuk merajut kisah surgawi Labuan Bajo yang dilihat dari sudut pandang kearifan lokal penduduk aslinya.
Begitu pula karya bertajuk 'Beyond the Horizon', sebuah karya dari Nancy Ng. Karya ini mencoba menggali jawaban: apakah yang terpendam di balik garis horizon? Pertanyaan yang muncul ketika ia berada di pesisir, hamparan sawah, dan senja Pulau Dewata.
Karya-karya unik lain dari para seniwati Iluh Bali ini menanti untuk dinikmati sembari melintasi lorong waktu tahun 2023 menuju cercah masa depan di 2024 mulai Jumat (8/12/2023). *rat
Komentar