11 Hektare Padi di Banyuning Terserang Wereng
Seluas 11 hektar tanaman padi di subak Padangkeling, Kelurahan Bnayuning terserang hama wereng coklat.
SINGARAJA, NusaBali
Meski masing tergolong ringan, namun serangan hama ini dapat berpotensi mengakibatkan kerugian pada petani. Apalagi kini tanaman pagi akan memasuki masa panen dalam satu bulan mendatang.
sesuai dengan pendataan yang dilakukan Dinas Pertanian dari total 40 hektar lahan padi yang ada di Subak Padangkeling, yang terserang hama wereng coklat hanya 11 hektar. Wereng pun mulai menghinggapi padi setelah adanya buah padi yang sudah berusia 60-65 hari. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Nyoman Swatantra, dihubungi Minggu (16/7) kemarin membenarkan adanya serangan wereng tersebut.
Pihaknya kini bersama tim pengendali hama kecamatan Buleleng yang juga bekerjasama dengan TNI-AD melakukan penanganan awal hama wereng. “Memang tidak sampai mengakibatkan gagal panen, tetapi kalau dibiarkan ini dapat mempengaruhi kwalitas padi yang berakibat pada penurunan harga, dan kerugian bagi petani,” kata dia.
hama wereng coklat yang menyerang padi petani di Subak Padangkeling ini dijelaskan Swatantra menghinggapi batang padi dan menyerap sari-sari makanan. Sehingga jika tidak teratasi tumbuhan padi yang kini sudah mulai berbuah akan kekurangan suplai makanan untuk pembentukan buah yang maksimal. Bulir padi pun dipastikan akan kurus.
Sementara dalam penanganan kini pihaknya berupaya untuk melakukan penyemprotan hama dengan menggunakan pestisida. Penyemprotan dengan 40 liter pestisida pun dilakukan diseluruh lahan padi di Padangkeling yang berjumlah 40 hektar. Dengan harapan hama wereng dapat dilumpuhkan dan tidak berpindah ke lahan petani lain yang belum terserang.
“Karena akan panen sebulan lagi, kita coba dulu denga pestisida untuk usir hamanya. Setekah itu kita amati seminggu untuk menentukan penanganan jika masih bertahan, untuk mempertahankan kwalitas bulir padinya untuk dapat maksimal,” ungkap dia. Pihaknya pun mengatakan sernagan hama wereng baru ditemukan di subak Padangkeling, pihaknya pun berharap kasus yang sama tidak ditemukan di daerah lain. *k23
Komentar