Harga Buah di Bali Anjlok
Petani minta Pemerintah perbanyak Pasar Murah agar hasil kebun terserap pasar
DENPASAR, NusaBali
Petani buah meminta Pemprov Bali membantu pemasaran buah dengan memperbanyak pasar murah. Permintaan tersebut lantaran, produksi buah sekarang ini melimpah. Sayangnya tidak terserap maksimal oleh pasar, sehingga harga pun terjun bebas.
Buah-buahan yang saat ini tengah panen raya di antaranya mangga, manggis, durian dan lainnya.
“Seperti di Pupuan (Tabanan) kami sedang panen raya durian dan manggis,” ungkap I Made Sianta, Kamis(7/12).
Stok buah yang melimpah membuat harganya anjlok sehingga membuat petani sedih.
Untunglah untuk ekspor harganya cukup bagus. Contoh, manggis dibandrol Rp25 ribu perkilo di tingkat petani. “Namun syaratnya berat sekali. Karena harus buah berkualitas super,” lanjutnya.
Karena itu sebagian besar petani mengandalkan pemasaran di pasar lokal, baik pasar umum,
maupun pasar swayalan. Juga ada beberapa dibeli pedagang luar daerah, diantaranya dari Jawa. Namun karena panen buah hampir merata di Bali, maka serapannya juga tidak banyak.
“Karena itu kami minta pemerintah membantu memperbanyak pameran atau pasar murah,” pintanya. Kalau bisa sepekan 2 kali, pada hari Sabtu dan Minggu, saat liburan pegawai pemerintah.
Melalui pasar murah, petani berharap dapat menambah jalur pemasaran, selain di pasar umum, swalayan, warung dan lainnya yang sudah berjalan selama ini. Dengan adanya pasar murah, produksi buah bisa terserap dengan maksimal di konsumen, sehingga harganya pun tidak terlalu anjlok baik.
Dari informasi lapangan, harga manggis dan durian yang tengah booming saat ini memang nelangsa. Rata-rata di bawah Rp20 ribu perkilo untuk durian. Sedangkan manggis di kisaran Rp6.000 perkilo. Padahal dalam kondisi normal, buah durian ukuran 2 kilogram harganya bisa mencapai Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kilo. Sementara untuk manggis, idealnya berada di harga Rp 12 ribu per kilo.
Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinas PKP) Provinsi Bali, I Nyoman Widyana Putra mengatakan untuk membantu petani memasarkan produknya ada beberapa kegiatan pasar murah yang digelar. Antara lain, pasar murah yang dananya bersumber dari Badan Ketahanan Pangan Nasional.
Untuk pasar murah yang fasilitas dananya bersumber dari Badan Ketahanan Pangan Nasional itu, dilaksanakan 2 kali. Yakni tanggal 8 (Jumat,8/12- hari ini) dan tanggal 22 Desember.
Kegiatan pasar murah yang lain, rencananya tanggal 10, 17, 24 dan 29 Desember. “Keempatnya ini difasilitasi Bank Indonesia dan Bank BPD Bali,” terang Widyana Putra.
Kegiatan pasar murah tersebut, dikatakan Widyana Putra merupakan kegiatan bersama OPD terkait. “Kami di Dinas Pertanian diminta mengumpulkan teman-teman (petani dan pelaku UMKM),” ungkapnya.
Pemasaran produk pangan, termasuk buah-buahan merupakan salah satu diantaranya produk pangan yang dijual dalam pasar murah yang digelar Pemprov. Selain itu adalah produk komoditas yang mempengaruhi inflasi. “Yang jelas ada upaya untuk membantu pemasaran produk pangan, termasuk produk buah-buahan,” kata Widyana Putra. K17.
1
Komentar