Meski Liga 1 Gunakan VAR, Wasit Tetap Harus Berkualitas
SURABAYA, NusaBali - Video assistant referee (VAR) akan diterapkan di BRI Liga 1 2023/2024 mulai Februari 2024. Direktur Operasional Persebaya Surabaya Candra Wahyudi pun menyambut baik rencana penggunaan VAR. Namun, meski menggunakan VAR, wasit tetap harus berkualitas. Bahkan publik perlu menerima edukasi yang tepat dalam memanfaatkan teknologi itu.
“VAR ini keniscayaan artinya tidak mungkin ditolak dan dihindari. Sekarang tinggal bagaimana klub, suporter, operator kompetisi, dan PSSI menjalankan itu,” kata Candra Wahyudi, Kamis (7/12).
Candra menilai tidak semua momen dalam pertandingan perlu melibatkan VAR. Wasit yang memimpin pertandingan tetaplah menjadi sang pengadil dalam menentukan keputusan terkait sebuah insiden.
“Pengesahan gol, kesalahan identifikasi keputusan, intinya tidak semua keputusan di stadion pakai VAR. Kita lihat di stadion sering teriak VAR, padahal tidak seperti itu. Tugas PSSI dan media juga mengedukasi publik,” ucap Candra.
Selain itu, kata Candra, PSSI dan LIB harus memberi pelatihan untuk wasit VAR. Candra pun bersyukur ada beberapa stadion, termasuk Gelora Bung Tomo termasuk stadion yang mendukung infrastruktur VAR.
“Kuncinya di edukasi yang jelas dan terang agar semua bisa paham VAR ini untuk apa,” kata Candra.
LIB selaku operator Liga 1 disebut telah menggelontorkan dana sebesar Rp100 miliar untuk memasang sebanyak 15 VAR. Mereka kini memiliki waktu tak sampai dua bulan untuk merampungkan rencana itu.
Sementara itu, PT LIB menyebutkan sebanyak 15 sistem VAR siap dipakai pada pertandingan-pertandingan Liga 1.
“Sekarang kami ada 15 VAR, 13-nya mobile. Mungkin akan di Solo, mungkin ya, mungkin ada di Solo, mungkin ada di Bali, dan Bandung itu masih kemungkinan,” kata Humas PT LIB Sabina Katya.
Sabina menyampaikan, pengadaan VAR didapat dengan skema pembelian dari vendor Hawkeye. Sedangkan sumber daya manusia yang akan menggunakan VAR, saat ini sejumlah wasit, asisten wasit, dan operator tayangan ulang/replay dibekali latihan lagi.
Selanjutnya akan dilakukan simulasi di lapangan pada Januari 2024. Rencananya VAR diterapkan dalam pertandingan Liga 1 mulai pekan ke-24 atau pada pertengahan musim.
Saat ditanyai mengenai teknologi garis gawang (goal line technology), Sabina mengatakan teknologi tersebut belum akan diterapkan.
Sedangkan untuk alokasi biaya pengadaan VAR, Chief of Business PT LIB Budiman Dalimunthe mengungkapkan biaya investasi yang dikeluarkan mencapai lebih dari Rp100 miliar.
VAR di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan di empat stadion yang jadi tempat pertandingan Piala Dunia U-17 2023, yakni Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Jakarta International Stadium, dan Stadion Manahan Solo.*
Komentar