Angkat Potensi Pangi, Bongkot hingga Isen untuk Balinese Rijsttafel
Anniversary ke 19, Ubud Hotel Association (UHA) Gelar Chef dan Latte Art Competition
Masakan khas Bali zaman dulu memanfaatkan bahan seadanya seperti isen, pangi atau kluek dan bongkot, kali ini tantangan bahan tersebut dicampur dengan seafood
GIANYAR, NusaBali
Serangkaian Anniversary ke 19, Ubud Hotel Association (UHA) menggelar Ubud Chef Competition (UCC) dan Ubud Latte Art Competition (ULAC) di Bale Udang Mang Engking Ubud, Gianyar, Jumat (8/12). Pada kompetisi kali ini, UHA mengangkat potensi Pangi atau Kluek, Bongkot dan Isen atau Laos sebagai komposisi bumbu jamuan makanan lengkap khas Bali atau Balinese Rijsttafel. Bahan lokal ini harus dipadupadankan dengan udang, cumi dan kakap merah. Kompetisi ini kembali menobatkan peserta dari Santi Mandala Villa sebagai juara I Ubud Chef Competition.
Chairman Ubud Hotel Association (UHA), Gede Ngurah Dewantara Narottama menjelaskan kompetisi ini digelar untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang berperan dalam meningkatkan pariwisata di Ubud. Acara ini diikuti sebanyak 35 peserta UCC dan 32 peserta ULAC yang merupakan member UHA. "Balinese Rijsttafel telah menjadi menu andalan di beberapa vila. Dengan kompetisi ini kami ingin lebih mengangkat lagi menu yang lebih baik," jelasnya. Begitu pula dengan kebutuhan kopi, sehingga Ubud Latte Art Competition menjadi ajang uji kemampuan para Barista dan FB Service.
Serangkaian Anniversary ke 19, Ubud Hotel Association (UHA) menggelar Ubud Chef Competition (UCC) dan Ubud Latte Art Competition (ULAC) di Bale Udang Mang Engking Ubud, Gianyar, Jumat (8/12). Pada kompetisi kali ini, UHA mengangkat potensi Pangi atau Kluek, Bongkot dan Isen atau Laos sebagai komposisi bumbu jamuan makanan lengkap khas Bali atau Balinese Rijsttafel. Bahan lokal ini harus dipadupadankan dengan udang, cumi dan kakap merah. Kompetisi ini kembali menobatkan peserta dari Santi Mandala Villa sebagai juara I Ubud Chef Competition.
Chairman Ubud Hotel Association (UHA), Gede Ngurah Dewantara Narottama menjelaskan kompetisi ini digelar untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang berperan dalam meningkatkan pariwisata di Ubud. Acara ini diikuti sebanyak 35 peserta UCC dan 32 peserta ULAC yang merupakan member UHA. "Balinese Rijsttafel telah menjadi menu andalan di beberapa vila. Dengan kompetisi ini kami ingin lebih mengangkat lagi menu yang lebih baik," jelasnya. Begitu pula dengan kebutuhan kopi, sehingga Ubud Latte Art Competition menjadi ajang uji kemampuan para Barista dan FB Service.
Foto: Chairman Ubud Hotel Association (UHA), Gede Ngurah Dewantara Narottama. -NOVI ANTARI
Salah satu peserta UCC, Ni Wayan Latri mengatakan telah melakukan persiapan sejak beberapa hari terakhir. Latri menyajikan konsep Asan Umah, sebuah hidangan makanan lengkap ala kerajaan. Bahwa masakan Bali zaman dulu, memanfaatkan bahan seadanya seperti isen, kluek dan bongkot. "Kali ini, tantangan bahan tersebut dicampur dengan seafood," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Putu Surya Arysoma menambahkan rangkaian anniversary telah dilakukan beberapa kegiatan sebelumnya seperti donor darah, pertandingan badminton, zumba, dan pelatihan SDM. Setelah UCC dan ULAC, para member UHA akan diajak melakukan aksi bersih-bersih sungai di sekitar Ubud bekerja sama dengan stakeholder terkait pada, Minggu (10/12). Aksi ini sebagai wujud kepedulian UHA terhadap lingkungan.
"Jadi kami berusaha mencegat sampah-sampah yang menumpuk di sungai agar tidak sampai terbawa arus ke laut," jelasnya. Peserta yang dilibatkan sekitar 300 orang. Sementara acara puncak UHA 19th Anniversary akan diselenggarakan pada, Jumat (15/12) malam di Agung Rai Museum of Art (ARMA). Acara ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UHA untuk memperingati hari berdirinya organisasi UHA dan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar 98 member UHA. 7 nvi
1
Komentar