Budidaya Cacing Mudah, Hasilnya Melimpah
Di ajang Festival Budaya Pertanian yang kini telah masuk usia keenam, berbagai produk pertanian dan peternakan diikutsertakan.
MANGUPURA, NusaBali
Semua produk menempati stand-stand khusus yang disiapkan oleh pihak panitia. Terdapat salah satu stand yang cukup menyita perhatian pengunjung, yakni stand yang khusus membudidayakan cacing.
Stand ini milik salah seorang warga Banjar Dinas Sekarmukti, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Made Wartana, 52. Pria yang berprofesi sebagai apoteker ini mengaku tertarik membudidayakan cacing tanah karena dinilai kaya manfaat. Selain itu budidaya cacing cukup mudah.
“Saya baru enam bulan menggeluti budidaya cacing. Festival ini adalah momentum yang sangat pas, kami ingin memperkenalkan. Siapa tahu nanti banyak yang berminat,” katanya saat ditemui di standnya di arena Festival Budaya Pertanian, Sabtu (15/7).
Mengenai harga jual, cacing hidup Rp 40 ribu per kilogram, tepung cacing Rp 400 ribu per kg, kapsul lumbricus Rp 40 ribu per botol, media cacing Rp 2.500 per kg, dan kascing (pupuk cacing) Rp 2.500 per kg. “Ini sumber daya alam yang berpotensi dan bermanfaat luar biasa tapi tidak diperhatikan,” imbuh Wartana.
Wartana menjelaskan manfaat cacing tanah tersebut. Menurut dia selain untuk pengobatan, cacing juga bisa diolah menjadi pupuk organik, dan pakan ternak. Cara memeliharanya pun tak sulit. Medianya cukup sederhanya, cukup disiapkan tempat berupa lantai yang diberikan alas dengan ketebalan sekitar lima cm atau lebih yang pada pinggirannya diberikan bedeng agar cacing tak ke mana-mana.
Perlu juga diperhatikan kelembaban yang harus terus dijaga setiap harinya serta pakan yang teratur. “Kalau sudah punya persiapan itu tinggal ditaruh. Tiga bulan sudah jadi tiga kali lipat,” jelasnya.
Melihat potensi yang besar akan budidaya cacing tersebut, Wartana mengajak masyarakat untuk ikut membudidayakan, terlebih di Badung Utara yang dinilai memiliki potensi besar. *asa
1
Komentar