FKUB Indonesia Bawa Oleh-oleh Kerukunan dari Singapura
Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet membawa oleh-oleh kerukunan dari perhelatan Interfaith and Sociocultural Indonesia - Singapore Dialogue (ISID) yang berlangsung di Furama Riverfront Hotel Singapura. Dialog antar agama dan antar budaya Indonesia - Singapura yang pertama ini berlangsung pada Senin (10/7) hingga Jumat (14/7) lalu.
DENPASAR, NusaBali
Dialog antar agama ini juga sekaligus menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura. Diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI kerjasama dengan Kementerian Agama RI, KBRI Singapura dan segenap pemangku kepentingan di Singapura dengan tema ‘Sharing of Best Practices, Lessons Learnt and Way Forward’.
ialog ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefudin serta Menteri Pembangunan dan Sosial Singapura Tan Juan Jin. Hadir bersama sekitar 150 peserta pada acara pembukaan adalah Menteri Negara Senior Singapura Mohamad Maliki Bin Osman serta delegasi Indonesia antara lain Duta Besar RI untuk Singapura, Dubes Ngurah Swajaya, Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Putra Sukahet, Dr Abdul Mu'ti MEd (Sekum Muhamadiah Indonesia), Pdt Dr Marthin Lukito (Kristen), Romo Agustinus Ulahayanan Pr (Khatolik), Bhiku Bante Satrijo Endro (Budha), Arif Zamhari,PhD (Nahdatul Ulama), Plt Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Dubes Niniek Kun Naryatie dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag Dr Ferimeldi serta beberapa pejabat Kemenlu, Kedubes RI dan Kemenag.
Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Menteri Tan Juan Jin maupun Dubes Ngurah Swajaya dalam pidato pembukaan bersama-sama menekankan bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang harus diterima dan disyukuri. Bahwa betapa pentingnya membangun dan memelihara kerukunan itu, terutama kerukunan antar agama. "Agama itu berbeda dari sisi eksternal atau ritualnya, namun dari esensi atau substansinya, setiap agama di dunia ini mengajarkan nilai dan prinsip yang sama yaitu: menegakkan keadilan, kemanusiaan, perdamaian dan kesejahteraan seluruh umat manusia," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet atas nama para tokoh agama delegasi Indonesia menyatakan sangat terkesan dan terharu dengan keramahtamahan tuan rumah Singapura. Singapura yang menyatakan diri sebagai Negara Sekuler tetapi ternyata rakyat dan pemimpin-pemimpinnya sangat religius. Delegasi Indonesia selama kunjungan sangat terkesan dan kagum dengan kebijakan Pemerintah Singapura.
Pihaknya juga terkesan dengan strategi dan perbuatan nyata yang dilakukan oleh pemerintah dan para tokoh agama dari 10 agama untuk membangun, memelihara kerukunan intern dan antar umat beragama, melaksanakan pembauran anak-anak dan para remaja/ pemuda sejak dini, sehingga kerukunan, toleransi saling menghormati, rasa persaudaraan antar warga Singapura yang berbagai agama, suku bangsa, ras terjalin dan terpelihara dengan sangat baik.
"Ternyata untuk kerukunan antar SARA kami delegasi Indonesia mendapat sangat banyak contoh dan pelajaran untuk kami bawa sebagai oleh oleh ke Indonesia dan akan kami terapkan di Indonesia. Kami sudah memohon kepada Bapak Menteri Agama Indonesia, juga sekarang kepada Bapak Wakil Menlu Indonesia untuk segera membangun Harmony in Diversity Gallery, Harmony Center seperti di Masjid MUIS, meniru museum koleksi kitab-kitab Suci berbagai agama seperti yang dilakukan oleh Syed Hassan Al - Attas dengan Masjid Ba Alwinya ,” ujar Ida Pangelingsir yang kemudian mendapat sambutan tepuk tangan yang sangat meriah dari para hadirin. *nvi
1
Komentar