Pengawas Sekolah Sumbang Buku untuk Perpustakaan Disdikpora
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 7 buah buku karya Drs I Gusti Agung Oka Yadnya, MPd, diserahkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Buku-buku tentang pendidikan ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan mini dan menjadi referensi serta menjadi sumbangsih untuk kemajuan pendidikan di Buleleng.
Oka Yadnya mengatakan 7 buku-buku diserahkan sebagai persembahan untuk instansi kerjanya. Selama berkarier puluhan tahun di dunia pendidikan, Oka Yadnya sudah berhasil menerbitkan belasan buku mengantongi International Standard Book Number (ISBN) dan terbit beredar secara nasional. Namun 7 judul buku yang diserahkan itu merupakan karya terbaiknya.
Ketujuhnya yakni berjudul ‘Siap Menjadi Juara Menulis’, ‘Kiat Sukses Menyiapkan Akreditasi Sekolah’, ‘Peran Pengawas Sekolah Menghadapi Globalisasi Pendidikan’, ‘Strategi Jitu Naik Pangkat Menuju Jabatan Ahli Utama’, ‘Literasi Matematika Dalam Konteks Pengembangan Profesi Guru’, ‘Berwisata ke Dunia Matematika’, dan ‘Membongkar Rahasia Pemenang Karya Tulis Ilmiah’.
“Saya menulis buku bidang pengawasan, matematika, teknik menulis karya ilmiah, dan beberapa tema lainnya seputar pendidikan. Dua buku lahir saat pandemi Covid-19 lalu, karena ada lebih banyak waktu di rumah,” ucap Oka Yadnya, Jumat (8/12).
Menurut mantan Kepala SMPN 6 Singaraja ini guru dan tenaga pendidik saat ini sangat penting untuk menulis. Tidak hanya buku, tetapi juga jurnal, karya ilmiah dan jenis tulisan lainnya. Menulis saat ini sudah menjadi tuntutan bagi guru dan tenaga pendidik untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi pendidikan saat ini. Terlebih juga sistem pendidikan merdeka belajar yang mengharuskan guru dan tenaga kependidikan lebih banyak berliterasi.
Oka Yadnya pun mengaku menulis sebuah buku bukan perkara mudah. Diperlukan waktu yang cukup dan komitmen yang kuat untuk dapat menghasilkan satu buku. Yang paling penting menurutnya menyusun satu ide yang dapat diintegrasikan menjadi sebuah topik yang menarik. Bahkan menurut pengalamannya saat naskah bukunya sudah selesai digarap, Oka Yadnya harus menunggu waktu dua tahun menunggu naskahnya naik cetak dan diterbitkan.
Meski demikian pengawas dengan segudang prestasi nasional ini berharap kebiasaan menulisnya dapat membias dan menjadi inspirasi untuk guru dan tenaga pendidik lainnya. Pengalaman dan ilmu yang dimiliki wajib dibagikan kepada khalayak demi kemajuan pendidikan di Buleleng.
Sementara itu Kepala Disdikpora Buleleng I Made Astika dikonfirmasi terpisah mengapresiasi kreativitas dan inovasi salah seorang pengawasnya. Menurutnya penerbitan buku ini merupakan contoh yang sangat baik diteladani guru dan tenaga pendidik yang ada di Buleleng.
“Tentu ini yang kami harapkan dari guru dan tenaga pendidik yang ada di Buleleng. Tidak hanya membaca kajian dan juga ilmu dari penulis buku lain, tetapi alangkah bagusnya jika punya ilmu lebih kita yang mengedukasi dan menginspirasi orang lain,” kata Astika. 7k23
Ketujuhnya yakni berjudul ‘Siap Menjadi Juara Menulis’, ‘Kiat Sukses Menyiapkan Akreditasi Sekolah’, ‘Peran Pengawas Sekolah Menghadapi Globalisasi Pendidikan’, ‘Strategi Jitu Naik Pangkat Menuju Jabatan Ahli Utama’, ‘Literasi Matematika Dalam Konteks Pengembangan Profesi Guru’, ‘Berwisata ke Dunia Matematika’, dan ‘Membongkar Rahasia Pemenang Karya Tulis Ilmiah’.
“Saya menulis buku bidang pengawasan, matematika, teknik menulis karya ilmiah, dan beberapa tema lainnya seputar pendidikan. Dua buku lahir saat pandemi Covid-19 lalu, karena ada lebih banyak waktu di rumah,” ucap Oka Yadnya, Jumat (8/12).
Menurut mantan Kepala SMPN 6 Singaraja ini guru dan tenaga pendidik saat ini sangat penting untuk menulis. Tidak hanya buku, tetapi juga jurnal, karya ilmiah dan jenis tulisan lainnya. Menulis saat ini sudah menjadi tuntutan bagi guru dan tenaga pendidik untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi pendidikan saat ini. Terlebih juga sistem pendidikan merdeka belajar yang mengharuskan guru dan tenaga kependidikan lebih banyak berliterasi.
Oka Yadnya pun mengaku menulis sebuah buku bukan perkara mudah. Diperlukan waktu yang cukup dan komitmen yang kuat untuk dapat menghasilkan satu buku. Yang paling penting menurutnya menyusun satu ide yang dapat diintegrasikan menjadi sebuah topik yang menarik. Bahkan menurut pengalamannya saat naskah bukunya sudah selesai digarap, Oka Yadnya harus menunggu waktu dua tahun menunggu naskahnya naik cetak dan diterbitkan.
Meski demikian pengawas dengan segudang prestasi nasional ini berharap kebiasaan menulisnya dapat membias dan menjadi inspirasi untuk guru dan tenaga pendidik lainnya. Pengalaman dan ilmu yang dimiliki wajib dibagikan kepada khalayak demi kemajuan pendidikan di Buleleng.
Sementara itu Kepala Disdikpora Buleleng I Made Astika dikonfirmasi terpisah mengapresiasi kreativitas dan inovasi salah seorang pengawasnya. Menurutnya penerbitan buku ini merupakan contoh yang sangat baik diteladani guru dan tenaga pendidik yang ada di Buleleng.
“Tentu ini yang kami harapkan dari guru dan tenaga pendidik yang ada di Buleleng. Tidak hanya membaca kajian dan juga ilmu dari penulis buku lain, tetapi alangkah bagusnya jika punya ilmu lebih kita yang mengedukasi dan menginspirasi orang lain,” kata Astika. 7k23
1
Komentar