Ical Kumpulkan Ketua DPD I Golkar Se-Indonesia di Bali
Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie alias Ical akan mengumpulkan para Ketua DPD I Golkar se-Indonesa di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Senin (4/1) ini.
DENPASAR, NusaBali
Pertemuan akbar yang menghadirkan Ketua DPD I Golkar dari 34 provinsi se-Indonesia tersebut merupakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dalam rangka konsolidasi partai.
Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, menyatakan Rakornas yang bakal dipimpin langsung Ical hari ini menghadirkan pula jajaran pengurus DPP Golkar, selain para Ketua DPD I Golkar se-Indonesia. Kader-kader elite Golkar Bali juga ikut dihadirkan. “Rakornas besok (hari ini) akan dihadiri Pak Ical dan jajaran DPP Golkar. Ini untuk konsolidasi partai dan kader Golkar se-Indonesia,” ujar Sudikerta di Denpasar, Minggu (3/1).
Menurut Sudikerta, banyak agenda yang akan dibahas dalam pertemuan para Ketua DPD I Golkar se-Indonesia dengan jajaran DPP Golkar hari ini. Topik bahasannya, mulai masalah program kerja Partai Golkar ke depan, Pilkada 2017 serentak, hingga keputusan Menkum HAM yang telah mencabut kepengurusan DPP Golkar versi Munas Ancol pimpinan Agung Laksono.
“Yang utama dibahas mungkin soal Partai Golkar ke depan dalam perspektif konsolidasi,” ujar nakhoda Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang juga Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini.
Sudikerta menegaskan, Golkar sekarang adalah partai yang di bawah satu komando, yakni Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, Sekjen DPP Golkar Idrus Marham, dan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung. Karenanya, tidak boleh lagi ada yang cawe-cawe mengklaim sebagai pengurus sah dan mengatasnamakan Partai Golkar.
“Karena yang ada itu DPP Golkar dengan Ketua Umum Bapak Aburizal Bakrie, Sekjen Idrus Marham, dan Ketua Dewan Pertimbangan Pak Akbar Tandjung. Kalau ada yang cawe-cawe mengklaim dirinya sah, itu menyesatkan,” ujar Sudikerta yang terpilih kembali menjadi Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020 melalui Musda di Sanur, 10 Desember 2015 lalu.
Sudikerta menyatakan, dalam Rakornas Golkar hari ini, isu-isu nasional dan isu daerah juga ikut dibahas, meskipun sifatnya hanya konsolidasi kader. “Khusus isu daerah di Bali, kita mau Pilkada Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018. Ini harus kita persiapkan dengan matang sejak sekarang,” tandas Sudikerta.
Karena itu, Sudikerta meminta kader Golkar di Bali supaya merapatkan barisan dalam menghadapi Pilkada 2017 dan Pilgub 2018. “Sudahlah, lupakan perbedaan- perbedaan. Kita sekarang satu, nggak ada lagi yang merasa kubu A atau kubu B. Kita rangkul semuanya untuk kejayaan Golkar kedepan,” pintanya.
Sementara itu, sesepuh Golkar Ida Tjokorda Pemecutan XI mengingatkan keputusan Menkum HAM yang mencabut kepengurusan DPP Golkar Munas Ancol sebaiknya dijadikan momentum bagi kedua kubu yang berseteru untuk bersatu. “Saya sebagai pendiri Golkar di Bali meminta sudahilah perseteruan ini,” tegas Tjok Pemecutan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin.
“Kapan mau melangkah kalau masih saja berseteru? Harus ada yang mengalah dan berbesar hati menerima sebuah keputusan hukum. Ini penting, demi kemajuan organisasi,” lanjut tokoh sepuh dan raja dari Puri Pemecutan (Denpasar) yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini.
Menurut Tjok Pemecutan, sekarang Golkar sudah kehabisan energi yang sebelumnya terkuras untuk mengurusi kisruh internal. “Sebagai kader partai, saya berharap semuanya bisa berakhirlah kisruh ini. Jadikan 2016 sebagai tahun melangkah untuk soliditas partai,” tegas mantan Ketua DPRD Badung di era Orde Baru ini. 7 nat
Komentar