Sasar Anak-anak Pejuang Kanker dari Keluarga Prasejahtera
Melihat Aktivitas ‘Pita Kuning’ di Bali, Dukung Anak-anak Pejuang Kanker
Pita Kuning
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia
Pandji Pragiwaksono
Kanker
Kanker Anak
Kesehatan Anak
Kemoterapi
Selain pendampingan psikososial, Pita Kuning juga mendukung pendanaan mulai BPJS Kesehatan dan meng-cover penunjang di luar BPJS hingga biaya sekolah anak
MANGUPURA, NusaBali
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh komika Pandji Pragiwaksono. Pita Kuning resmi berdiri sebagai yayasan pada tahun 2007 dan mulai mendukung anak-anak pejuang kanker di Pulau Dewata sejak 2021.
Pita Kuning menjadi pelopor pendampingan psikososial kepada anak-anak pejuang kanker yang mendera lebih dari 16.000 anak-anak Indonesia. Sasaran dukungan Pita Kuning ditujukan kepada anak-anak pejuang kanker dari keluarga prasejahtera. "Kami mulai mendukung anak-anak pejuang kanker dari keluarga prasejahtera di Bali sejak tahun 2021. Dan, total sudah ada 15 anak yang kami berikan pendampingan dan pendanaan," ujar Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Raka Eka Pramudito, dijumpai di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Minggu (10/12).
Dukungan Pita Kuning dilakukan dengan skema membership (keanggotaan). Di mana, member akan didukung konstan secara holistik baik psikososial dan ekonomi sampai ada tiga kemungkinan, yakni anak telah sembuh, telah melewati usia anak-anak (di atas 18 tahun), atau meninggal dunia. Jelas Raka, keluarga yang menjadi member Pita Kuning telah melewati asesmen yang panjang oleh para pekerja sosial berpendidikan D4/S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial. Kemudian, telah lolos sertifikasi dari Kementerian Sosial RI.
Para pekerja sosial profesional ini juga berperan memberikan pendampingan psikososial kepada anak-anak pejuang kanker. Dikabarkan, Pita Kuning bahkan kehilangan beberapa pekerja sosial karena depresi dan bahkan meninggal dunia lantaran anak yang mereka dampingi berpulang. Kriteria dasar menjadi member Pita Kuning adalah anak dengan kanker berusia tidak lebih dari 18 tahun dan memerhatikan rekam medis. Kemudian, berasal dari keluarga tidak mampu yang ditandai surat keterangan resmi dari kelian banjar dinas, dan terdaftar BPJS Kesehatan minimal Kelas III.
"Selain pendampingan psikososial, kami juga mendukung pendanaan mulai dari biaya BPJS Kesehatan, meng-cover penunjang di luar BPJS, biaya transportasi, biaya makan siang orangtua yang anaknya opname, biaya sekolah, dan kebutuhan nutrisi bulanan yang direkomendasikan dokter," jelas Raka. Sayangnya, Pita Kuning Bali hanya baru bisa mengakomodir member dari wilayah yang akses rumahnya terjangkau dari RSUP Prof dr IGNG Ngoerah (Sanglah). Sebab, rumah sakit ini adalah pusat perawatan pasien kanker paling memadai di Bali.
Padahal, Raka menyoroti bahwa masih banyak anak-anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera di wilayah Bali utara dan timur atau yang aksesnya jauh dari Sanglah. Mereka-mereka ini belum memungkinkan untuk didukung penuh Pita Kuning.
Sejak masuk ke Bali pada 2021 silam, Pita Kuning kini memiliki lima member dari belasan member yang sempat didukung. Ungkap Raka, penurunan jumlah member ini lantaran member sudah tidak kuat lagi bertarung dengan penyakit neoplasma ganas itu. "Di tahun 2022, total ada 55 member yang kami dukung di Jabodetabek, Medan, Jogjakarta, dan Bali. Kini, jumlahnya sudah menurun disebabkan meninggal dunia," buka Raka.
Meski begitu, Pita Kuning membuka ruang untuk menambah dukungan mereka kepada anak-anak pejuang kanker lainnya di Bali. Dan, berharap ada dukungan lebih pemerintah terhadap anak-anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera. Sementara salah satu bentuk pendampingan psikososial adalah kemasan kegiatan yang rekreatif dan edukatif. Pada Minggu (10/12) pagi di Kluarga Kopi & Ruang Kolaborasi, Jalan Raya Canggu, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, lima keluarga dengan anak pejuang kanker diajak ‘Piknik Edukatif’. Sebuah istilah yang dipakai Pita Kuning untuk kegiatan rekreasi, belajar, dan bermain.
Raka Eka Pramudito, Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia menuturkan, Piknik Edukatif merupakan satu program dari pendampingan holistik Pita Kuning. Sasarannya bukan saja anak pejuang kanker tetapi keluarganya pula yaitu orangtua.
"Anak-anak bermain bersama komunitas Wildrift Bali. Sedangkan, orangtuanya bertemu dengan psikolog, di mana mereka bisa mencurahkan keluh kesah dan diberikan masukan terkait pendampingan anak dengan kanker," ujar Raka di sela acara.
Anak-anak yang bermain dengan Wildrift Bali diajak belajar melukis di atas medium cangkir. Kemudian, ditutup dengan menonton film animasi komedi/musikal Netflix berjudul 'Leo' sembari menunggu cat lukisan di cangkir mengering. Di saat bersamaan, orangtua menuju ke ruangan terpisah untuk bertemu psikolog. Kata salah satu orangtua, Ni Ketut Santi Kumara,40, yang anaknya didiagnosis menderita kanker pada 2020, para orangtua diajak untuk mencurahkan emosi melalui aktivitas menggambar.
"Kami diajak untuk melepaskan emosi-emosi negatif yang dituangkan lewat gambaran. Agar, khususnya kami orangtua dengan anak yang memerlukan perhatian khusus ini tidak terbawa pikiran yang tidak-tidak," beber Santi usai menerima konseling. Menurut Santi, anak-anak pejuang kanker harus happy agar emosinya stabil. Kegiatan yang difasilitasi Pita Kuning ini, kata Santi, sangat berkontribusi besar dalam perjalanan dan perjuangan anak dan keluarga dalam menjalani protokol kesehatan.
Setelah selesai bermain dan konseling, anak-anak lantas diboyong berekreasi ke Trans Studio Mall Bali. Mereka diajak mencoba wahana bermain di pusat perbelanjaan dan rekreasi yang terletak di Jalan Imam Bonjol Denpasar ini. Dijelaskan dr Theodora Injang Winedar, dokter yang bersiaga untuk kesehatan anak-anak saat acara, kegiatan rekreatif ini sangat penting bagi anak-anak pejuang kanker. Sebab, dengan berkumpul bersama teman seperjuangan, mereka tidak akan merasa sendiri.
"Ini akan berdampak baik untuk psikologis anak bahwa sakit bukanlah pembatas bagi mereka dengan lingkungannya. Dengan berkumpul seperti ini, mereka akan merasa sehat karena ada teman-temannya," jelas dr Theodora. Raka menjelaskan, lima keluarga yang diajak Piknik Edukatif ini didukung oleh Pita Kuning melalui membership (keanggotaan). Di mana, membership ini diperoleh ketika member sudah melewati asesmen panjang dari tim pekerja sosial bersertifikasi dari Pita Kuning. Piknik Edukatif ini merupakan program rutin tahunan untuk menghibur anak-anak pejuang kanker dan keluarganya melalui kegiatan rekreatif yang dikemas berbeda-beda. Kata Raka, kegiatan semacam ini meningkatkan imunitas dan kebahagiaan baik anak dan keluarga. 7 ol1
1
Komentar