Gek Rani dan Jata Paling Berpeluang Tandem Cok Ibah
Setelah Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah mendaftar Calon Bupati (Cabup) ke DPD II Golkar Gianyar, Jumat (14/7) lalu, bergulir otak-atik siapa figur yang dianggap potensial sebagai tandem tokoh Puri Agung Ubud ini di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) dalam tarung Pilkada Gianyar 2018.
GIANYAR, NusaBali
Dua politisi Demokrat digadang-gadang paling potensial menjadi tandem Cok Ibah, yakni Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani dan I Ketut Jata.
Cok Ibah yang akan menempati poisisi Cabup Gianyar merupakan politisi senior Golkar asal Puri Saren Kawan Ubud (bagian dari Puri Agung Ubud), yang kini menjadi anggota DPRD Bali dan sekaligus men-jabat Bendesa Adat Uubud, Kecamatan Ubud, Gianyar. Sedangkan Gek Rani adalah Srikandi Politik asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar yang kini men jabat Bendahara DPC Demokrat Gianyar. Sebaliknya, Ketut Jata adalah politisi asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar yang kini Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Fraksi Demokrat.
Baik Gek Rani maupun Ketut Jata menjadi representasi kekuatan wialayah Gianyar Timur. Sedangkan Cok Ibah---yang mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar 2005-2010---merupakan representasi kekuatan Gianyar Barat. Selama ini, hampir dalam setiap Pilkada Gianyar terbentuk kombinasi pasangan wilayah timur-barat.
Sebetulnya, ada beberapa figur lagi yang merepresentasi wilayah Gianyar Timur dan potensial menjadi tandem Cok Ibah. Termasuk di antaranya IB Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga, birokrat asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang kini Sekda Gianyar non aktif. Namun, Gus Gaga kecil kemungkinan mau maju tarung Pilkada Gianyar 2018, karena masih fokus menghadapi kasus pemberhentiannya dari jabatan Sekda Gianyar oleh Bupati AA Gde Agung Bharata.
Ada pula nama AA Alit Kakarsana, politisi Golkar dari Puri Blahbatuh, Gianyar yang potensial jadi tandem Cok Ibah. Namun, dianggap mustahil Kakarsana jadi Cawabup pendamping Cok Ibah, karena sama-sama kader Golkar. Karena nanti Cok Ibah akan diusung Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI, maka yang paling potensial sebagai tandemnya adalah antara Gek Rani dan Ketut Jata.
“Dengan menimbang banyak hal, nama Gek Rani dan Ketut Jata memang jadi nominasi kuat untuk tandem Cok Ibah di posisi Cawabup. Itu pun kalau benar Cok Ibah yang nanti diusung KGB sebagai Cabup. Kami tunggu saja perkembangan penjaringan dan penyaringan bakal calon di masing-masing partai koalisi, karena semuanya masih sangat dinamis,” ujar salah satu pentolan KGB dari Demokrat, Komang Karyawan, di Gianyar, Senin (17/7).
Sementara itu, jajaran KGB menemui Panglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra, Senin siang sekitar pukul 14.00 Wita. Kedatanagn mereka untuk mohon kepastian tentang siapa tokoh Puri Agung Ubud yang akan direstui maju sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018. Rombongan yang menemui Cok Putra di Puri Agung Ubud kemarin dipimpin Ketua Harian KGB yang juga Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Artha Rimbawa.
Dalam pertemuan tersebut, Cok Putra menegaskan Puri Agung Ubud pastinya hanya akan mengeluarkan satu figur sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018. Menurut Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asamara, Puri Agung Ubud pasti akan mendukung Cok Ibah jika nanti Golkar mendaftarkannya ke KGB.
“Puri Agung Ubud menilai Cok Ibah lebih patut menjadi Cabup, meskipun Cok De tidak akan menolak pinangan KGB,” ungkap Cok Asmara, politisi Demokrat yang juga dari Puri Agung Ubud dan kini menjadi anggota Komisi IV DPRD Bali.
Menurut Cok Asmara, jajaran KGB akan sembahyang bersama di Pura Durga Kutri, Desa Pakraman Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Buda Kliwon Ugu, Rabu (19/7) sore pukul 17.00 Wita. Tujuannya, untuk mohon anugerah kepada Ida Batara Sesuhunan agar KGB sukses menjaring dan menyaring pasangan Cabup-Cawabup ke Pilkada Gianyar 2018. *lsa
Cok Ibah yang akan menempati poisisi Cabup Gianyar merupakan politisi senior Golkar asal Puri Saren Kawan Ubud (bagian dari Puri Agung Ubud), yang kini menjadi anggota DPRD Bali dan sekaligus men-jabat Bendesa Adat Uubud, Kecamatan Ubud, Gianyar. Sedangkan Gek Rani adalah Srikandi Politik asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar yang kini men jabat Bendahara DPC Demokrat Gianyar. Sebaliknya, Ketut Jata adalah politisi asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar yang kini Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Fraksi Demokrat.
Baik Gek Rani maupun Ketut Jata menjadi representasi kekuatan wialayah Gianyar Timur. Sedangkan Cok Ibah---yang mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar 2005-2010---merupakan representasi kekuatan Gianyar Barat. Selama ini, hampir dalam setiap Pilkada Gianyar terbentuk kombinasi pasangan wilayah timur-barat.
Sebetulnya, ada beberapa figur lagi yang merepresentasi wilayah Gianyar Timur dan potensial menjadi tandem Cok Ibah. Termasuk di antaranya IB Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga, birokrat asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang kini Sekda Gianyar non aktif. Namun, Gus Gaga kecil kemungkinan mau maju tarung Pilkada Gianyar 2018, karena masih fokus menghadapi kasus pemberhentiannya dari jabatan Sekda Gianyar oleh Bupati AA Gde Agung Bharata.
Ada pula nama AA Alit Kakarsana, politisi Golkar dari Puri Blahbatuh, Gianyar yang potensial jadi tandem Cok Ibah. Namun, dianggap mustahil Kakarsana jadi Cawabup pendamping Cok Ibah, karena sama-sama kader Golkar. Karena nanti Cok Ibah akan diusung Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI, maka yang paling potensial sebagai tandemnya adalah antara Gek Rani dan Ketut Jata.
“Dengan menimbang banyak hal, nama Gek Rani dan Ketut Jata memang jadi nominasi kuat untuk tandem Cok Ibah di posisi Cawabup. Itu pun kalau benar Cok Ibah yang nanti diusung KGB sebagai Cabup. Kami tunggu saja perkembangan penjaringan dan penyaringan bakal calon di masing-masing partai koalisi, karena semuanya masih sangat dinamis,” ujar salah satu pentolan KGB dari Demokrat, Komang Karyawan, di Gianyar, Senin (17/7).
Sementara itu, jajaran KGB menemui Panglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra, Senin siang sekitar pukul 14.00 Wita. Kedatanagn mereka untuk mohon kepastian tentang siapa tokoh Puri Agung Ubud yang akan direstui maju sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018. Rombongan yang menemui Cok Putra di Puri Agung Ubud kemarin dipimpin Ketua Harian KGB yang juga Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Artha Rimbawa.
Dalam pertemuan tersebut, Cok Putra menegaskan Puri Agung Ubud pastinya hanya akan mengeluarkan satu figur sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018. Menurut Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asamara, Puri Agung Ubud pasti akan mendukung Cok Ibah jika nanti Golkar mendaftarkannya ke KGB.
“Puri Agung Ubud menilai Cok Ibah lebih patut menjadi Cabup, meskipun Cok De tidak akan menolak pinangan KGB,” ungkap Cok Asmara, politisi Demokrat yang juga dari Puri Agung Ubud dan kini menjadi anggota Komisi IV DPRD Bali.
Menurut Cok Asmara, jajaran KGB akan sembahyang bersama di Pura Durga Kutri, Desa Pakraman Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Buda Kliwon Ugu, Rabu (19/7) sore pukul 17.00 Wita. Tujuannya, untuk mohon anugerah kepada Ida Batara Sesuhunan agar KGB sukses menjaring dan menyaring pasangan Cabup-Cawabup ke Pilkada Gianyar 2018. *lsa
Komentar