Wabup Suiasa Buka Gathering TJSP 2023
MANGUPURA, NusaBali - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa membuka acara Gathering Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) Tahun 2023 di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Senin (11/12).
Acara ini dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada para stakeholder perusahaan yang berkontribusi dalam program pembangunan di Kabupaten Badung.
Kegiatan Gathering TJSP Tahun 2023 mengangkat tema ‘Sinergi Dunia Usaha untuk Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan’.
Turut juga dihadiri anggota DPRD Badung I Nyoman Gede Wiradana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, Kabag Administrasi Pembangunan Anak Agung Putri Mas Agung, OPD di lingkungan Pemkab Badung, Ketua Forum TJSP Badung I Made Suarsa, para pimpinan perusahaan dan pihak terkait lainnya.
Wabup Suiasa mengatakan, kegiatan ini dalam rangka menyampaikan berbagai gagasan, konsep dalam merumuskan strategi untuk bagaimana mengelola, mengeksekusi terhadap program TJSP di Kabupaten Badung. Dia berharap program TJSP bisa menjadi satu pemantik dalam terwujudnya pembangunan berkelanjutan. “Mengapa penting dilaksanakan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
“Kami sangat menyambut baik dan mendukung setiap inisiatif dan program TJSP yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan di Kabupaten Badung. Mudah-mudahan melalui kerja sama dan sinergi yang baik antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, kita dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan,” harap wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Sementara itu, Ketua Forum TJSP Badung I Made Suarsa dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan diselenggarakan gathering guna terjalinnya komunikasi yang lebih intens dalam mewujudkan konsep Sustainable Developments Goals (SDGS) tahun 2015-2030. Dijelaskan bahwa pelaksanaan TJSP tahun 2023 sampai dengan pertengahan Desember 2023, mencakup bidang pemberdayaan masyarakat, bidang sosial, bidang pendidikan, maupun bidang lingkungan. Untuk jumlah perusahaan yang aktif melaporkan pelaksanaan TJSP pada 2023 sebanyak 106 perusahaan.
Berdasarkan laporan tersebut, dilakukan penilaian terhadap indikator-indikator yang meliputi, kepemilikan dokumen perencanaan program, kesesuaian implementasi program dengan potensi wilayah, keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan. Kemudian, kolaborasi multi pihak dalam implementasi program dampak sosial, ekonomi dan lingkungan, kesesuaian dengan SDGS, ketersediaan evaluasi program dan implementasi program berdampak terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.
“Ada top partner TJSP Kabupaten Badung yang terdiri dari tiga perusahaan TJSP di bidang pemberdayaan masyarakat, lima perusahaan TJSP di bidang sosial, empat perusahaan TJSP di bidang pendidikan dan tiga perusahaan TJSP di bidang lingkungan,” sebutnya. @ ind
Kegiatan Gathering TJSP Tahun 2023 mengangkat tema ‘Sinergi Dunia Usaha untuk Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan’.
Turut juga dihadiri anggota DPRD Badung I Nyoman Gede Wiradana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, Kabag Administrasi Pembangunan Anak Agung Putri Mas Agung, OPD di lingkungan Pemkab Badung, Ketua Forum TJSP Badung I Made Suarsa, para pimpinan perusahaan dan pihak terkait lainnya.
Wabup Suiasa mengatakan, kegiatan ini dalam rangka menyampaikan berbagai gagasan, konsep dalam merumuskan strategi untuk bagaimana mengelola, mengeksekusi terhadap program TJSP di Kabupaten Badung. Dia berharap program TJSP bisa menjadi satu pemantik dalam terwujudnya pembangunan berkelanjutan. “Mengapa penting dilaksanakan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
“Kami sangat menyambut baik dan mendukung setiap inisiatif dan program TJSP yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan di Kabupaten Badung. Mudah-mudahan melalui kerja sama dan sinergi yang baik antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, kita dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan,” harap wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Sementara itu, Ketua Forum TJSP Badung I Made Suarsa dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan diselenggarakan gathering guna terjalinnya komunikasi yang lebih intens dalam mewujudkan konsep Sustainable Developments Goals (SDGS) tahun 2015-2030. Dijelaskan bahwa pelaksanaan TJSP tahun 2023 sampai dengan pertengahan Desember 2023, mencakup bidang pemberdayaan masyarakat, bidang sosial, bidang pendidikan, maupun bidang lingkungan. Untuk jumlah perusahaan yang aktif melaporkan pelaksanaan TJSP pada 2023 sebanyak 106 perusahaan.
Berdasarkan laporan tersebut, dilakukan penilaian terhadap indikator-indikator yang meliputi, kepemilikan dokumen perencanaan program, kesesuaian implementasi program dengan potensi wilayah, keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan. Kemudian, kolaborasi multi pihak dalam implementasi program dampak sosial, ekonomi dan lingkungan, kesesuaian dengan SDGS, ketersediaan evaluasi program dan implementasi program berdampak terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.
“Ada top partner TJSP Kabupaten Badung yang terdiri dari tiga perusahaan TJSP di bidang pemberdayaan masyarakat, lima perusahaan TJSP di bidang sosial, empat perusahaan TJSP di bidang pendidikan dan tiga perusahaan TJSP di bidang lingkungan,” sebutnya. @ ind
Komentar