Mengelola Stress Pada Anak yang Sedang Melakukan Rawat Jalan
Pengelolaan Stress
Rawat Jalan
Pasien
Stress Anak
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia
Pita Kuning
Kanker
Denpasar, NusaBali.com - Melihat anak selalu dalam kondisi sehat dan bahagia adalah impian bagi setiap orang tua. Namun, ada kalanya sakit tak bisa dihindarkan dan mengakibatkan stress pada anak. Lalu, bagaimanakah cara agar ayah bunda bisa terus mendukung kesembuhan anak dari segi fisik dan juga mentalnya?
Sebelumnya ayah bunda perlu ketahui bahwa stress merupakan perasaan yang biasa muncul di situasi sulit, melelahkan, atau banyak perubahan. Ketika anak sakit atau sedang menjalani rawat jalan, rasa stress bisa timbul dari berbagai macam hal. Dari internal, karena ketakutan anak terhadap perawatan atau eksternal, seperti kekhawatiran pada tugas sekolah. Dan gejalanya dapat dipahami melalui respon anak sehari-hari seperti anak mudah menangis, marah, atau terlihat takut atau cemas.
Pada webinar “Menjaga Management Stress Anak yang Sedang Rawat Jalan”, kolaborasi antara Sekolah Murid Merdeka (SMM) dan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Pita Kuning), Kepala konselor SMM, Rani Indriani, menyampaikan ada 2 cara mengelola stress yang bisa dilakukan orang tua untuk ditunjukkan kepada anak. “Kita bisa mengelola stress kita dengan cara mengelola emosinya (emotion focused coping) dan cara kedua dengan mengatasi masalahnya (problem focused coping),” ujar Rani, Kepala Konselor SMM.
Emotion Focused Coping adalah teknik untuk menenangkan perasaan negatif yang dirasakan oleh anak. “Contohnya dengan teknik pernapasan agar badan lebih rileks. Atau sesimple berbicara menyampaikan apa yang dirasakan,” tambah Kak Rani. Lalu dengan Problem Focused Coping anak diajak mengenal sumber masalah dan menemukan solusinya. Misal, saat anak sakit, anak perlu tahu bahwa solusinya adalah berobat dan merawat diri.
Dalam kondisi khusus seperti anak dengan kanker, berbicara kepada pihak ketiga yang berpengaruh pada kesembuhan anak bisa saja diperlukan untuk mengelola stress. Sebagaimana tindakan yang dilakukan Pita Kuning untuk anak kanker dampingannya. Raka Eka Pramudito, Ketua dari Pita Kuning, menjelaskan bahwa bagi anak dengan kanker beban sekolah pada umumnya bisa jadi terlalu berat untuk mereka yang sedang melakukan masa rawat. Oleh karena itu, advokasi ke sekolah menjadi penting agar sekolah memahami kondisi dan cara pembelajaran terbaik untuk anak kanker.
Melatih dan menjaga agar anak dapat mengelola stress merupakan hal penting agar anak tidak mengalami tekanan berkelanjutan pasca rawat jalan. Selain itu, dengan memanage stress, anak bisa memiliki daya juang lebih kuat untuk kesembuhannya. Disinilah peran orang tua untuk memberi contoh positif pada kondisi yang kurang nyaman seperti masa rawat pada anak. Untuk mempelajari pengelolaan stress lebih lengkap, ayah bunda bisa menyimak video webinar di sini.
Pada webinar “Menjaga Management Stress Anak yang Sedang Rawat Jalan”, kolaborasi antara Sekolah Murid Merdeka (SMM) dan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Pita Kuning), Kepala konselor SMM, Rani Indriani, menyampaikan ada 2 cara mengelola stress yang bisa dilakukan orang tua untuk ditunjukkan kepada anak. “Kita bisa mengelola stress kita dengan cara mengelola emosinya (emotion focused coping) dan cara kedua dengan mengatasi masalahnya (problem focused coping),” ujar Rani, Kepala Konselor SMM.
Emotion Focused Coping adalah teknik untuk menenangkan perasaan negatif yang dirasakan oleh anak. “Contohnya dengan teknik pernapasan agar badan lebih rileks. Atau sesimple berbicara menyampaikan apa yang dirasakan,” tambah Kak Rani. Lalu dengan Problem Focused Coping anak diajak mengenal sumber masalah dan menemukan solusinya. Misal, saat anak sakit, anak perlu tahu bahwa solusinya adalah berobat dan merawat diri.
Dalam kondisi khusus seperti anak dengan kanker, berbicara kepada pihak ketiga yang berpengaruh pada kesembuhan anak bisa saja diperlukan untuk mengelola stress. Sebagaimana tindakan yang dilakukan Pita Kuning untuk anak kanker dampingannya. Raka Eka Pramudito, Ketua dari Pita Kuning, menjelaskan bahwa bagi anak dengan kanker beban sekolah pada umumnya bisa jadi terlalu berat untuk mereka yang sedang melakukan masa rawat. Oleh karena itu, advokasi ke sekolah menjadi penting agar sekolah memahami kondisi dan cara pembelajaran terbaik untuk anak kanker.
Melatih dan menjaga agar anak dapat mengelola stress merupakan hal penting agar anak tidak mengalami tekanan berkelanjutan pasca rawat jalan. Selain itu, dengan memanage stress, anak bisa memiliki daya juang lebih kuat untuk kesembuhannya. Disinilah peran orang tua untuk memberi contoh positif pada kondisi yang kurang nyaman seperti masa rawat pada anak. Untuk mempelajari pengelolaan stress lebih lengkap, ayah bunda bisa menyimak video webinar di sini.
1
Komentar