Matangkan RPJPD 2025-2045, Jembrana Gelar Konsultasi Publik
NEGARA, NusaBali - Pemkab Jembrana menggelar forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jembrana Tahun 2025-2045, di Gedung Kesenian Dr Ir Soekarno, Selasa (12/12). Konsultasi publik diikuti oleh seluruh unsur perangkat daerah, instansi vertikal, organisasi kemasyarakatan di Jembrana, serta kelompok ahli (Pokli) dari Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.
Forum konsultasi publik rancangan awal RPJPD ini digelar untuk memperoleh masukan serta saran sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah yang dibahas bersama pemangku kepentingan. Hasil forum konsultasi publik ini selanjutnya akan dirumuskan dalam berita acara kesepakatan yang ditandatangani oleh pihak terkait.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan sangat fokus dalam merealisasikan rencana pembangunan Kabupaten Jembrana, khususnya untuk mewujudkan cita-citanya yaitu Jembrana Emas. Melalui RPJPD, pihaknya ingin meletakkan pondasi yang kuat untuk melangkah menuju satu development goal yang direncanakan menuju tahun 2045. “Saya ingin mendalami suatu perencanaan dan mematangkan bagaimana Jembrana Emas itu bisa kita capai,” ujarnya.
Bupati Tamba pun menekankan beberapa isu strategis yang harus menjadi perhatian bersama dalam RPJPD Jembrana. Di antaranya terkait sumber daya manusia (SDM), pembangunan ekonomi, serta penyelenggaraan dan tata kelola birokrasi pemerintahan. “Tentu dalam kita menyambut tahun emas ini, sumber daya manusia yang juga sudah tertuang dalam Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana, agar memberdayakan SDM yang kita punya,” ucapnya.
Bupati Tamba juga membandingkan sistem pengelolaan perangkat daerah dengan suatu perusahaan. Menurutnya, perusahaan berfokus pada mencari keuntungan. Sedangkan bagi perangkat daerah berfokus pada menjalankan program-program untuk kepentingan masyarakat. “Bagi seorang pimpinan perusahaan, dia berpikir bagaimana cara mendapatkan pendapatan. Tapi seorang pimpinan OPD tidak berpikir bagaimana memaksimalkan pendapatan. Tapi harus berpikir bagaimana menuntaskan program-program kerjanya,” tandas Bupati Tamba.
Ketua Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM Bambang Hari Wibisono, mengatakan apa yang sudah dituangkan di dalam rancangan awal RPJPD ini, merupakan cerminan dari apa yang menjadi kebutuhan yang diharapkan dalam 20 tahun mendatang dapat direalisasikan bersama. Menurutnya, RPJPD Jembrana dengan visi terwujudnya Jembrana Emas itu telah disusun sejalan dengan RPJPD Provinsi Bali serta RPJP Nasional.
“RPJPD Kabupaten Jembrana ini bukan merupakan RPJPD yang berdiri sendiri. Karena kita juga harus mengacu pada RPJPD di tingkat provinsi. Rumusan visi yang sudah dituangkan dalam RPJPD Jembrana yaitu terwujudnya Jembrana Emas yang sejahtera dan berkelanjutan ini juga ada kaitannya apa yang sudah dirumuskan di tingkat provinsi. Bahkan kalau kita lihat ke atas lagi, dalam proses perumusan RPJPD ini kita pun merujuk pada apa yang dituangkan dalam RPJP Nasional,” ujar Bambang Hari yang juga selaku pendamping penyusunan dokumen rancangan awal RPJPD Jembrana Tahun 2025-2045.
Bambang Hari menambahkan, forum konsultasi publik dilaksanakan untuk menyerap masukan dari berbagai pihak. Berbagai masukan pun akan digodok bersama dalam rancangan RPJPD sebelum nantinya ditetapkan dalam sebuah peraturan daerah (perda).
“Forum konsultasi publik juga merupakan satu kesempatan yang sangat kita harapkan adanya tanggapan atau masukan pada tahap yang sudah hampir final ini. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan segera kita tindak lanjuti dengan perumusan naskah akademik dan juga Ranperda,” kata Bambang Hari. 7 ode
Komentar