Pemkot Bagikan 142 Motor Listrik
Dari Perbekel Hingga Bhabinkamtibmas
Satu unit motor listrik ini seharga kurang lebih Rp 25 juta, sementara untuk harga baterainya masih cukup tinggi yakni Rp 8 juta hingga Rp 9 juta.
DENPASAR, NusaBali
Jelang akhir tahun, Pemkot Denpasar membagikan 142 motor listrik kepada Perbekel, Lurah, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas di depan Pura Jagatnatha, Denpasar, Selasa (12/12). Pembagian motor listrik tersebut sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Denpasar Ni Putu Kusumawati mengatakan, penyerahan motor listrik ini berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Jelang akhir tahun, Pemkot Denpasar membagikan 142 motor listrik kepada Perbekel, Lurah, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas di depan Pura Jagatnatha, Denpasar, Selasa (12/12). Pembagian motor listrik tersebut sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Denpasar Ni Putu Kusumawati mengatakan, penyerahan motor listrik ini berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Anggaran untuk pengadaan motor listrik ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Denpasar tahun 2023. “Juga ada Perpres Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (EV) Sebagai Kendaraan Dinas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, hal ini merupakan program kendaraan bermotor berbasis energi ramah lingkungan. Namun, pihaknya mengatakan pemberian motor listrik ini masih dalam tahap uji coba. “Kami uji coba dan fokuskan dulu untuk di desa dan kelurahan. Karena ini masih perlu transisi dan juga ketersediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum),” kata Arya Wibawa.
Dia menyebutkan, masih melihat apakah penerima bisa melakukan perawatan mengingat biaya perawatan yang masih cukup tinggi. Arya Wibawa mengatakan, satu unit motor listrik ini seharga kurang lebih Rp 25 juta.
Sementara untuk harga baterainya masih cukup tinggi yakni Rp 8 juta hingga Rp 9 juta. Pihaknya menambahkan, anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan motor listrik ini kurang lebih Rp 3,5 miliar. “Ini masih kami uji cobakan dulu, apakah mampu melaksanakan secara penuh,” imbuhnya.7 mis
Komentar